Mbay, Vox NTT – Warga Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo, mengeluhkan kondisi ruas jalan Liaila – Yobogemo yang baru selesai dikerjakan oleh CV Cahaya Pilar Konstruksi, perusahaan asal Kabupaten Ende.
Kendaraan roda dua yang diparkir di tepi jalan ini kerap kali terjatuh akibat amblasnya aspal jalan.
Menurut informasi dari laman LPSE Kabupaten Nagekeo, proyek peningkatan jalan ini merupakan milik Dinas PUPR Kabupaten Nagekeo, dengan pagu anggaran sebesar Rp1,5 miliar untuk pekerjaan jalan beraspal hotmix.
Namun, kualitas pekerjaan tersebut diprotes warga karena permukaan jalan yang bergelombang dan mulai retak, meskipun baru satu minggu selesai dikerjakan.
Viktor Ndona (46), seorang warga Desa Ululoga, terpaksa mengganti cover body motornya yang pecah setelah kendaraannya terjatuh saat diparkir di ruas jalan tersebut.
“Saya sampaikan ke pemilik motor bahwa motornya jatuh saat parkir, pemilik motor minta saya untuk ganti,” ujar Viktor saat diwawancara VoxNtt.com di lokasi pada Senin, 4 November 2024.
Keadaan yang dialami Viktor juga turut dirasakan warga lain. Hal tersebut dibenarkan Petrus Leko (53) Kepala Desa setempat.
Saat diwawancarai VoxNtt.com di lokasi proyek, Petrus mengakui jika kondisi jalan langsung mengalami kerusakan saat dilindas kendaraan terutama dibagian – bagian pinggir.
Karenanya, dia meminta agar Dinas PUPR segera meninjau lokasi untuk memeriksa kualitas pekerjaan jalan tersebut.
“Kami melihat ada kerusakan di bagian pinggir-pinggir jalan. Saat kendaraan melintas, aspal di tepi jalan pecah dan jika motor diparkir, aspal langsung berlubang,” ujar Petrus.
Beberapa jam setelah wawancara, dua pekerja dari CV Cahaya Pilar Konstruksi terlihat memperbaiki sejumlah titik kerusakan dengan alat dan bahan seadanya.
Damianus Mere, salah satu warga berharap agar CV Cahaya Pilar Konstruksi bisa melakukan perbaikan secara serius sehingga usia jalan bisa bertahan lama sesuai dengan harapan mereka.
“Jalan ini menuju ke Kampung Wisata Pajoreja. Harapan kami semoga pihak rekanan bisa perbaiki secara serius dan ditata kembali dengan baik agar tidak meninggalkan kesan buruk bagi para wisatawan yang datang kesini,” ujarnya.
Penulis: Patrianus Meo Djawa