Kota Kupang, Vox NTT- Ketua Presidium Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kupang, Kristoforus Mbora mendesak aparat penegak hukum dalam hal ini Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT agar mengungkap kerugian negara akibat kerusakan alat berat milik dinas PU Provinsi NTT di Hutan Boneana, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang.
Sebelumnya dalam penelusuran VoxNtt.com pada Minggu (12/3/2017), alat raksasa jenis Caterpillar 320B ditemukan berada di pinggir kali hutan, tepat di belakang lokasi usaha milik salah satu pejabat di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ferdy Kanalo.
BACA: PMKRI: Ada Indikasi Konspirasi Antara Dinas PU dan Ferdi Kanalo
Untuk itu, Kristo berharap agar Kejati NTT bersama BPKP NTT untuk responsif dan tidak boleh diam sebab kata dia secara kasat mata terdapat indikasi kerugian negara dalam kasus ini.
“Penegak hukum jangan apatis dengan persoalan yang melibatkan para pejabat atau petinggi di daerah ini, agar penegakan hukum itu berjalan seimbang. Jangan sampai ada persoalan yang melibatkan rakyat kecil cepat respon sementara persoalan yang melibatkan pejabat malah diam” tegasnya saat dikonfimasi VoxNtt.com, Jumat (18/03/2017).
BACA: Ekskavator Diduga Milik Dinas PU Provinsi NTT Disembunyikan di Hutan Boneana, Ada Apa?
Karena itu dia berharap agar kasus ini harus ditelusur supaya tidak menimbulkan banyak pertanyaan baru dari masyarakat.
Selain meminta pihak penegak hukum, melalui media ini juga dirinya meminta Gubernur NTT, Frans Lebu Raya agar jangan berdiam diri saja saat terjadi kasus seperti ini.
“Sebagai kepala daerah, Gubernus mestinya segera memanggil Kadis PU agar mempertanggungjawabkan persoalan yang ada dan disampaikan kepada publik. Jangan diam saja” tegasnya.
BACA: Dinas PU NTT Abaikan Surat Ferdi Kanalo Terkait Kondisi Ekskavator di Hutan Boneana
Untuk mendalami posisi kasus ini, Kristo berjanji akan segera mengundang semua organisasi mahasiswa dan organisasi lainnya di Kota Kupang untuk membicarakan sekaligus membetuk tim investigasi kasus ini.
“Kita akan undang seluruh organisasi mahasiswa dan yang lainnya untuk membentuk tim investigasi, guna mendalami kasus ini. Nanti kita akan ajak kerja sama dengan polisi juga agar bersama menelusuri kasus ini secara mendalam” ungkapnya. (Boni/Dede/VoN).