Ruteng, Vox NTT-Anggota DPRD Manggarai, Rafael Nanggur meminta pemerintah segera bertanggung jawab atas maraknya pasokan ayam pedaging dari luar daerah.
Kendari fenomena itu wajar dalam konteks perdagangan bebas saat ini, namun Nanggur meminta Pemkab Manggarai tetap mengendalikannya.
“Menurut undang-undang, perdagangan bebas itu dijamin untuk berdaya saing tetapi pemerintah setempat tetap bertanggung jawab mengendalikan itu,” katanya melalui pesan singkat, Sabtu (13/5/2017).
Untuk itu, Ketua Komisi B ini meminta Pemkab segera mengambil kebijakan agar di tengah perdagangan bebas ini, pengusaha ayam pedaging di Manggarai tetap terlindungi.
“Perlu kordinasi antarpemerintah, bila perlu buat kerja sama. Kalau sudah ada kerjasama, DPRD akan melakukan pengawasan terhadap kebijakan itu,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, banyak pengusaha ayam pedaging di Manggarai mengaku rugi karena ternak jualannya tak laku di pasaran. Hal ini disebabkan karena masuknya ayam pedaging dari daerah lain yang menyerbu hampir ke semua kampung di Manggarai.
Ina, seorang pengusaha ayam pedaging di Nekang-Ruteng menjelaskan ayam pedaging yang masuk di Manggarai umumnya dibawa dari Nagekeo dan Bajawa. Mereka masuk saat malam hari dengan menjajal jalan tikus. Sampai di Manggarai, terang Ina, mereka dengan leluasa menjual dari kampung ke kampung.
Masifnya serbuan tersebut, lanjut Ina, membuat pengusaha lokal tak berkutik. Apalagi ayam dari luar itu lebih gemuk ketimbang ayam lokal. Namun, menurut dia, kelebihan itu disebabkan oleh rekayasa kimiawi.
“Mereka punya itu lebih besar karena disuntik,” katanya kepada wartawan, Senin (10/4/2017) lalu.
Terlepas dari soal itu, terang Ina, serbuan pedagang luar ini membuatnya rugi. Banyak ayam peliharaannya dijual di bawah harga standar, bahkan terkadang tak laku sama sekali.
“Tapi kenapa pemerintah tidak perhatikan ini? Padahal, ini kan sudah lama dan sudah membuat kami ini rugi,” pungkasnya.
Karena itu, ia meminta Pemkab segera mengambil sikap agar pasokan dari luar itu dapat dibendung. Jika tidak, katanya, semua pengusaha ayam pedaging di Manggarai akan guling tikar.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan Manggarai, Venasius Burhan mengatakan hal itu wajar dalam perdagangan bebas saat ini. Tapi, ia enggan berkomentar lebih jauh karena soal itu bukan kewenangannya.
“Saya hanya urus izin (perdagangan) saja. Tapi, kalau soal itu silakan tanya Kadis Peternakan,” katanya kepada wartawan, Selasa (11/4/2017) lalu.
Sementara, hingga berita ini diturunkan, Kadis Peternakan Manggarai belum bisa dikonfirmasi. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN).