Borong, Vox NTT-Pembangunan cross way atau limpasan di Wae Musur kecamatan Rana Mese sejak bulan Mei lalu hingga kini belum tuntas.
Proses pembuatan limpasan itu masih belum sesuai dengan harapan masyarakat di sebelah barat Wae Musur. Sebab, belum bisa dilalui kendaraan dan menggunakan jembatan darurat.
Koordinator Forum Masyarakat Sebelah Wae Musur (Formasmur), Edi Ejo kepada VoxNtt.com, Kamis (26/7/2017) di Wae Musur mengatakan sudah hampir empat bulan pembangunan limpasan ini belum juga tuntas.
Menurut dia, tersendatnya pembangunan limpasan itu membuktikan pemerintah hanya sekedar menghibur warga. Sebab, pemerintah dinilai membangun tidak dengan tulus.
“Tidak ada lagi aktivitas untuk melanjutkan pembangunan limpasan ini. Mungkin harus ditekan lagi. Jangan membangun karena ditekan dan hanya untuk menghibur masyarakat. Harus dari hati,” ujar Ejo.
Dia menegaskan, apabila dalam waktu dekat Pemkab Matim tidak melanjutkan pekerjaan limpasan itu, maka Formasmur akan melakukan aksi untuk mendesak tuntaskan pembangunan limpasan di Wae Musur.
“Mungkin selama ini kami diam. Makanya mereka juga tidur lelap. Kami tidak mau dibohongi. Pembangunan ini harus sampai tuntas. Karena sudah sekian lama masyarakat sebelah Wae Musur menderita akibat ulah pemerintah,” tegasnya.
Pantauan VoxNtt.com di lokasi, tidak ada aktivitas pembangunan lanjutan limpasan di Wae Musur. Warga dan kendaraan terpaksa melintasi jembatan bambu yang dibuat warga. (Nansianus Taris/AA/VoN)