Labuan Bajo, Vox NTT- Sebanyak 1 Miliar lebih dana dikucurkan dalam kegiatan festival komodo tahun 2018 di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat.
Hajatan ini berlangsung selama 7 hari, sejak 5-10 Maret 2018.
Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Manggarai Barat Ney Asmon mengatakan, anggaran pelaksanaan festival komodo dari Kementrian Pariwisata sebanyak Rp 500 juta. Anggaran itu dikelola oleh Event Organizer (EO).
“Sudah termasuk keuntungan EO dan pajak. Jadi, kurang lebih 300-an juta yang real dimanfaatkan,” kata Asmon saat dihubungi VoxNtt.com, Selasa (06/03/2018).
Selanjutnya kata dia, Pemerintah Provinsi NTT mengucurkan dana Rp 100 juta. Dana tersebut digunakan untuk membeli pakaian festival dan hadiah-hadiah perlombaan.
Sedangkan dana dari APBD II Manggarai Barat sebanyak Rp 500 juta. Dana itu digunakan untuk atraksi selama 7 hari yang melibatkan sanggar, paguyuban, dan penyelenggaraan tarian caci.
Dikabarkan sebelumnya, Ratna Suranti, Koordinator Perancangan Kalender a Wonderful Event 2018 dari Kementrian Pariwisata mengatakan, festival komodo digelar untuk mempopuler binatang raksasa komodo yang ada di Kabupaten Manggarai Barat. Sehingga ada peningkatan kunjungan wisatawan, baik manca negara maupun pergerakan wisatawan nusantara.
“Dukungan yang diberikan pemerintah tentu saja dukungan yang sifatnya promosi, sehingga Kementrian Pariwisata membawa tim juga untuk mengangkat trending topic dengan hastag-hastag terkait dengan festival komodo dan juga membawa teman-teman media untuk meliput,” jelas Ratna kepada sejumlah awak media di Labuan Bajo, Selasa (06/03/2018).
Ratna berharap kehadiran para pelaku media massa bisa memberitakan kalender event festival komodo tersebut.
Dia menambahkan, anggaran festival komodo ditalang bersama-sama antara Kementrian Pariwisata dan Pemkab Manggarai Barat.
“Jadi pemerintah daerah punya anggaran untuk ini (festival komodo) karena ini menjadi event tahunan mereka, tetapi Kementrian Pariwisata mendukung,” katanya.
Menurut Ratna, sebanyak 60 persen anggaran yang bersumber dari Kementrian Pariwisata digelontorkan untuk media massa. Sebab, kementrian hanya menyuport kegiatan festival komodo di iklan, trending topic, dan bentuk-bentuk publikasi lainnya.
Penulis: Adrianus Aba