Ruteng, Vox NTT- Anggota DPRD Manggarai, Marsel Nagus Ahang mengaku geram dengan Bupati Deno Kamelus dalam menyikapi dugaan mafia monopoli stan di Pasar Inpres Ruteng.
“Saya marah sekali karena daerah ini sedang terjadi krisis. Penipuan mafia stan dan Bupati Deno mau marah siapa? Sedangkan banyak stan yang diberi memo oleh bupati sendiri, sangat sedih sekali,” ujar Ahang kepada VoxNtt.com, Sabtu (04/08/2018).
Ahang meminta Bupati Deno harus bertanggung jawab atas mafia stan di Pasar Inpres Ruteng. Sebab, isu adanya dugaan mafia stan tersebut hingga kini sudah merebak di kalangan masyarakat.
Menurut politisi PKS itu, kisruh mafia stan di Pasar Inpres Ruteng bukan kesalahan Badan Keuangan Daerah (BKD). Tetapi dia menduga penempatan sejumlah stan tak luput dari memo Bupati Deno, sebagai pimpinan Kabupaten Manggarai.
Pembangunan pasar, kata dia, bukan untuk kepentingan elite. Tetapi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang tentu saja secara merata dan adil.
Sebagai informasi, isu mafia monopoli stan di Pasar Inpres Ruteng sudah merebak di kalangan masyarakat.
Hal itu setelah adanya pengakuan dari pedagang di Pasar Ruteng yang enggan menyebutkan namanya.
Menurut pedagang ada oknum tertentu yang menguasai lebih dari satu stan di Pasar Ruteng. Bahkan, ada yang dikontrakan kepada orang lain dengan harga yang lebih mahal.
Selain pedagang, anggota DPRD Manggarai Ben Isidorus juga pernah menyampaikan isu adanya mafia stan di Pasar Ruteng dalam rapat paripurna 13 pada 2 Juli 2018 lalu.
Penulis: Adrianus Aba