Tidak ada kelalaian dari petugas kami dalam mengobservasi bayi itu. Kebiruan atau cianosis pada bayi itu baru muncul pada pukul 21.05
Borong VoxNtt.com-Kepala Puskesmas Borong, Manggarai Timur, dr. Maria Yohanesta Sarnis membantah tudingan kelalaian petugas puskesmas itu dalam prosedur penanganan bayi yang meninggal usai dilahirkan pada 18 Oktober 2016 lalu.
Menurut Yohana, bayi yang lahir pada pukul 09.40 itu, menjalani partus secara normal dan dalam kondisi baik.
Selama observasi oleh bidan yang bertugas dari pagi sampai malam, jelas Yoahana, keadaan bayi juga masih membaik. Namun menurutnya, gejala kulit bayi yang kebiruan mulai terlihat saat overan jaga malam di puskesmas tersebut, pukul 21.05 wita.
Saat melihat gelaja itu, lanjutnya, petugas langsung menangani bayi sesuai prosedur, setelah sebelumnya diobservasi selama 30 menit.
“Kondisi bayi sudah tidak membaik lagi” ujarnya kepada VoxNtt.com, Selasa (26/10).
Yohana membantah ada kelalaian petugas karena saat setelah keadaan bayi memburuk, petugas sudah memberikan penjelasan kepada orang tua bayi agar segera dirujuk ke RSU Ruteng.
“Tidak ada kelalaian dari petugas kami dalam mengobservasi bayi itu. Kebiruan atau cianosis pada bayi itu baru muncul pada pukul 21.05”
Sebelumnya diberitakan bahwa oknum petugas di Puskemas Borong ibukota Kabupaten Manggarai Timur, diduga lalai menangani bayi yang meninggal usai dilahirikan pukul selasa (18/10).
Kelalaian itu menurut keluarga disebabkan petugas yang menjaga saat itu terlambat mengetahui kondisi bayi yang membiru.
BACA: Bayi Meninggal Usai Dilahirkan, Keluarga: Puskesmas Borong Lalai Jalankan Tugas
Akibatnya, bayi laki-laki seberat 3,4 kg , meninggal dunia setelah sempat dirujuk ke RSUD Ben Mboi Ruteng sekitar pukul 00:00 WITA.
“Kami keluarga duka merasa ada hal yang dilalaikan oleh oknum petugas medis di Puskesmas Borong. Seandainya dirujuk lebih awal kemungkinan bayi tidak meninggal dunia,”ujar Servantinus Mamilianus, perwakilan keluarga bayi yang berdomisi di Gololada, Kota Borong, Matim. (MN/Andre/VoN)