Data yang dihimpun VoxNtt.com, luas areal sawah di Kecamatan Satarmese dan Satarmese Barat sebanyak 5.400 hektar dan Kecamatan Ruteng seluas 1.025 hektar. Luas keseluruhan di Kabupaten Manggarai sebanyak 13.540 hektar.
Ruteng, VoxNtt.com- Kecamatan Satarmese dan Ruteng dikenal dengan daerah lumbung padi di Kabupaten Manggarai-Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal itu dipengaruhi karena kawasan produksi padi terbanyak di Manggarai berada di dua kecamatan itu.
Data yang dihimpun VoxNtt.com, luas areal sawah di Kecamatan Satarmese dan Satarmese Barat sebanyak 5.400 hektar dan Kecamatan Ruteng seluas 1.025 hektar. Luas keseluruhan di Kabupaten Manggarai sebanyak 13.540 hektar.
Pada tahun 2016, Kementrian Pertanian RI bekerja sama dengan TNI menambah percetakan sawah baru di Manggarai sebanyak 291 hektar.
Itu tersebar di Kecamatan Satarmese sendiri dan Kecamatan Reok. Dengan demikian hingga kini total areal sawah di kabupaten yang sedang dipimpin Bupati Deno Kamelus itu sejumlah 13.831 hektar.
Melihat luasan sawah di daerah Satarmese dan Ruteng, wajar jika dua kecamatan ini menjadi penghasil beras terbesar di Manggarai. Sekitar rata-rata bisa memeroduksi padi 6 ton per-hektar.
Namun sayangnya, penerima beras miskin (Raskin) justru masih bertebaran di dua kecamatan lumbung padi ini. Data realisasi Rumah Tangga Sasaran Miskin (RTSM) penerima Raskin per-Oktober 2016 ini menunjukan, Kecamatan Ruteng menempati posisi terbanyak. Kemudian posisi terbanyak kedua yaitu Kecamatan Satarmese.
Maksimus Man, Kepala Bagian Ekonomi Setda Manggarai memaparkan total RTSM di Kecamatan Ruteng per-31 Oktober 2016 sebanyak 3.493 dengan pagu beras berjumlah 624.060 kg.
Realisasinya 97,72 persen. Kemudian, posisi terbanyak kedua yaitu Kecamatan Satarmese sebanyak 3.421 RTSM dengan pagu beras berjumlah 615.780 kg. Realisasinya per-Otober yaitu 83,68 persen.
“Dua kecamatan itu (Ruteng dan Satarmese) menempati posisi terbanyak RTSM sesuai data per-31 Oktober 2016 ini,” aku Maksimus kepada sejumlah awak media di ruang kerjanya, Kamis (3/11/2016).
Ia menambahkan, untuk Satarmese Barat total RTSM sebanyak 1.746 dengan pagu beras 314.280 kg. Realisasinya sebanyak 95,33 persen.
Sedangkan Kecamatan Satarmese Utara sebanyak 1.447 RTSM dengan pagu beras sejumlah 260.460 kg. Realisasi per-Oktober mencapai 64,30 persen.
Selanjutnya, di Kecamatan Rahong Utara sebanyak 3.019 RTSM dengan pagu beras sejumlah 543.420 kg. Realisasinya 71,53 persen. Wae Ri,i, 3.067 RTSM dengan pagu beras 552.060 kg. Realisasinya mencapai 91,99 persen.
Di Kecamatan Cibal total RTSM sebanyak 3.061 dengan pagu beras sejumlah 550.980 kg. Realisasinya 82,68 persen. Sedangkan, kecamatan pemekarannya Cibal Barat 1.982 RTSM dengan pagu beras sejumlah 356.760 kg. Realisasi, baru 50 persen.
Dan, Kecamatan Langke Rembong 1.847 RTSM dengan total pagu beras berjumlah 332.460 kg. Realisasinya 94,36 persen. Kecamatan Lelak 1.288 RTSM, pagu beras 231.840 kg. Realisasinya sudah mencapai 100 persen.
Kemudian, Reok berjumlah 1.691 RTSM dengan pagu beras 304.380 kg. Realisasinya 67 persen. Sedangkan, Kecamatan pemekarannya Reok Barat berjumlah 1.809 RTSM dengan pagu beras sebanyak 325.620 kg. Realisasinya mencapai 93,83 persen.
“Total RTSM ini masih menggunakan basis data terpadu hasil PPLS (Pendataan Program Perlindungan Sosial) tahun 2011 lalu yang mulai berlaku pada Juni tahun 2012 hingga sekarang. Sedangkan pemutakhiran data tahun 2015 belum keluar,” kata Maksimus.
“Total target Raskin 2016 sacara keseluruhan di Kabupaten Manggarai sebanyak 5.012.100 kg. Realisasi per-31 Oktober 4.177.920 kg atau baru 83,36 persen. Mudahan awal November ini sudah mencapai 100 persen. Kondisi beras di dolog saat ini, saya sudah kordinasi sebanyak 2.500 ton dan Dolog sudah siap. Itu bukan hanya Raskin saja,” katanya.
Dia mengaku, tingkat kecendrungan penerima Raskin di Kabupaten Manggarai selama 3 tahun terakhir masih stabil. Sedangkan sebelumnya cendrung menurun. (AA/VoN)