Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kepada VoxNtt.com, di kawasan Bundaran HI, pada Minggu (6/11/), mengatakan kegiatan ini dalam rangka untuk memperkuat kehidupan beragama di Indonesia.
Jakarta, VoxNtt.com-Tokoh lintas agama menggelar doa bersama di kawasan Bundaran Hotel Indoensia (HI), pada Minggu (6/11).
Mereka mengajak masyarakat mendoakan pahlawan menjelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November 2016 mendatang, serta untuk keselamatan bangsa.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kepada VoxNtt.com, di kawasan Bundaran HI, pada Minggu (6/11/), mengatakan kegiatan ini dalam rangka untuk memperkuat kehidupan beragama di Indonesia.
Menteri Khofifah menyebut pentingnya perdamaian dan kerukunan antar umat beragama terutama dimotori oleh tokoh Agama.
“Kita hadir dari berbagai elemen masyarakat dan tokoh lintas agama. Kita berdoa bersama untuk perdamaian dan keselamatan bangsa. Harapan kami, bahwa pimpinan dan tokoh agama akan menjadi perekat kehidupan beragama,” tegas Khofifah.
Menurut Menteri Khofifah, kegiatan ini dalam rangka bersyukur dan memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar tetap melindungi bangsa Indonesia dari berbagai ancaman.
Lanjut Khofifah, semangat perjuangan dan tekad yang telah digelorakan para pahlawan terdahulu diharapkan dapat mengisi kemerdekaan Indonesia, baik saat ini maupun untuk masa yang akan datang.
“Mudah-mudahan kebersamaan yang diperkuat dalam doa, kita selalu mendapat berkat oleh Tuhan Yang Maha Kuasa, serta memeberikan kesejahteraan kepada bangsa ini,” kata Mensos.
Selain doa bersama, kegiatan juga diisi dengan jalan sehat di sepanjang kawasan Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB). Panitia menyiapkan booth pameran, di antaranya foto mengenakan kostum pahlawan dan pemeriksaan kesehatan gratis.
Pada momentum tersebut, masing-masing perwakilan tokoh agama juga diberi kesempatan memimpin doa.
Agama Islam diwakili Wakil Imam Besar Masjid Istiqlal Syarifuddin Muhammad, agama Katolik oleh Romo Yohanes Rusae, agama Protestan oleh Pendeta Hendritte Lebang Hutabarat, agama Budha oleh Pandita Madya Effendy Suriani dan agama Hindu oleh Deru Mangku Wayan Sudarme. (Ervan Tou/VoN)