Ruteng. VoxNtt.com – Sekolah Tinggi keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Santo Paulus Ruteng menggelar kegiatan lomba cerdas cemat di Aula Missio STKIP St Paulus, Rabu (1/12/2016). Lomba dengan tema “Membangun Generasi Cerdas Dan Berkarater” adalah lomba antar mahasiswa Program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).
Perlombaan antar mahasiswa PGSD tersebut pada dasarnya adalah program kerja Himpunan Mahahasiswa Program Studi (HMPS) PGSD yang telah mendapat dukungan dari Program Studi. Ketua pelaksana perlombaan, Kanisius Supardi. M.Pd
menyebutkan, bidang-bidang yang dilombakan adalah mata pelajaran yang berbasis pendidikan dasar.
Mata pelajaran yang dilombakan adalah Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, dan pengetahuan umum lainya.
Kanisius menuturkan, peserta yang terlibat dalam perlombaan tersebut sebanyak tujuh kelompok. Setiap kelompok terdiri dari tiga anggota yang dipilih dan diutus dari setiap tingkat.
“Satu kelompok anggotanya satu orang dari tingkat I, satu orang dari tingkat II, dan satu orang lagi dari tingkat III,” urai dia.
Dalam sambutan Kanisius, ia juga meminta kepada seluruh civitas PGSD STKIP agar mendukung segala kegiatan positif guna memajukan (HMPS) PGSD.
“Kita diajak untuk terus berpikir kritis. Berpikir cepat dan tepat. Serta terus berkreasi secara cerdas demi memajukan diri dalam wadah HMPS ini,” ucap dia.
Kegiatan yang dimulai pada jam 08.00 itu dibuka secara remsi oleh Ketua Progaram Studi (Keprodi) PGSD Drs. Eliterius Sennen, M.Pd. Dalam sambutannya, keprodi mengatakan, guru sebagai agen untuk mewujudkan tujuan pendidikan melalui pengajaran. Karena itu harus terus belajar dan perpikir secara cepat dan tepat.
Elerarius mengatakan perlombaan ini adalah ruang dan kesempatan bagi mahasiswa sebagai calon guru untuk belajar berpikir cepat, tepat dan cerdas.
“Mahasiswa sebagai calon guru harus menyadari dan mencintai profesinya kelak. Menyadari tanggungjawab dan mencintai profesi dengan terus belajar, berpikir kreatif, dan mampu berpikir cepat, tepat dan cerdas dalam menyelesaikan persoalan. Guru harus menjadi pribadi yang professional dan berkarakter. Salah satu indikatornya adalah menguasai bahan ajar atau bidang keahlian,” tutur Keprodi.
Ia melanjutkan, guru tidak hanya dituntut cerdas dalam bidang-bidang keahliannya, tetapi sejalan dengan itu harus menjadi pribadi yang berkarakter jujur dan otentik. Maka kegiatan perlombaan yang membutuhkan kecepatan berpikir yang tepat adalah ruang pembentukan pribadi yang bersikap jujur.
Sementara itu, yang menjadi tim juri dalam perlombaan yang berlangsung dari jam 08.00-12.00 Wita tersebut adalah Rudolof Ngalu, M.Pd, Maria Senisum, S.si.,M.Pd, dan Yohanes W. Dasor, MM. Sedangkan yang membaca soal adalah Wigbertus Gautama, S.Fil, M.Sc. Semuanya adalah Dosen PGSD STKIP St. Paulus Ruteng. (Kontributor: Feliks Hatam/AA/VoN)