Ruteng, VoxNtt.com- Rumah Gendang (rumah adat) Rengket, Desa Timbu, Kecamatan Cibal Barat, Kabupaten Manggarai rusak berat lantaran angin kencang mengamuk pekan lalu.
Angin kencang disertai hujan lebat yang melanda beberapa pekan terakhir ini telah melululantakkan rumah yang dihuni lebih dari satu Kepala Keluarga (KK) tersebut.
Hal ini pun diakui anggota DPRD Manggarai, Yoakim Jehati. Saat melaksanakan masa resesnya ke Desa Timbu pekan lalu, Yoakim menyaksikan sendiri betapa rumah adat ini rusak parah diterjang angin.
Kondisinya, kata dia, hampir sebagian besar sink yang berwarna hitam kecoklatan berhamburan jatuh ke tanah. Bantal penopang sink patah, bahkan tercampak keluar diseret bersama sejumlah sink rumah akibat derasnya tiupan angin.
“Bagian depan rumah Gendang Rengket terpaksa ditopang menggunakan kayu bambu agar bisa bertahan. Sedangkan bagian belakangnya atap sudah menganga tak ada sink lagi,” ungkap Yoakim saat dihubungi VoxNtt.com, Rabu (15/2/2017).
Anggota DPRD asal Kecamatan Cibal itu mengatakan, selain rumah adat ada pula satu rumah warga di Kampung Rengket tersebut yang rusak parah dihantam angin kencang.
“Di Kampung Rengket ada rumah warga terbelah. Temboknya patah terbawa longsor, kondisinya pun tak layak lagi dihuni,” kata Yoakim.
Berdasarkan penulusurannya, akibat angin kencang disertai hujan yang melanda Manggarai bebepa pekan terakhir menyebabkan sebagaian rumah warga di Kecamatan Cibal rusak.
Di kampung Lando desa Beamese kecamatan Cibal, misalnya, terdapat satu rumah warga yang kini kondisinya memprihatinkan. Atap rumah semi permanen terbongkar akibat amukan angin kencang.
“Sepertinya pemerintah desa sudah data, karena saya sudah kordinasi dan suruh mereka agar secepatnya membuat laporan ke pemerintah daerah Manggarai,” ujar Yoakim.
Hingga kini, lanjut dia, masyarakat yang terkena bencana alam tampak sudah tidak berdaya lagi. Karena itu, mereka berharap pemerintah bisa membantu melalui program bantuan rumah layak huni.
Badan Jalan Longsor Berat
Selain kerusakan rumah-rumah warga, Yoakim mengaku hujan lebat juga telah menyebabkan jalur-jalur strategis di Kecamatan Cibal terancam putus total.
Di jalur Pagal menuju Bea Mese, misalnya, beberapa titik mengalami longsor hebat hingga akses transportasi lumpuh total.
“Diharapkan pemerintah desa bisa memperbaiki dalam waktu dekat. Itu khususnya di titik Kampung Moso dan Kampung Golo Banjar, Desa Perak Cibal bagian timur,” tutur politisi partai Golkar itu.
Selanjutnya, longsor hebat juga terdapat di beberapa titik pada ruas jalan Bealoli-Copu-Golo Woi-Bea Lamba di Kecamatan Cibal Barat.
“Poros Golo Muwur-SMP Bea Nio-Bea Lamba, kerusakan parah pada titik setelah melewati Kampung Kois dan sebelum masuk Kampung Lecem,” terang Yoakim.
Dia mengaku, sebagian longsor di jalur ini memang sudah dibersihkan warga setempat. Namun Sebagian jalan yang belum ditelford ini belum bisa dibersihkan karena harus membutuhkan alat berat.
Yoakim merincikan, longsor di ruas jalan yang masih membutuhkan alat berat, antara lain, poros Ponto-Nacang-Bea Teno di Desa Wae Renca. Selain itu, ruas jalan Rengket menuju SMP Negeri 4 Bea Nio. (Ardy Abba/VoN).