Borong, VoxNtt.com- Titus Joma, salah satu warga Borong meminta agar Public House (Pub) di Cepi Watu segera ditutup.
Menurut Titus tempat hiburan khusus untuk mendengarkan musik sambil minum yang dibuka pada malam hari tersebut membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya.
Baca: Jalan Menuju Tempat Pariwisata Cepi Watu Rusak Parah
“Saya minta agar pub di Cepi Watu segera ditutup karena itu tidak baik bagi masyarakat,” pinta Titus saat diwawancarai disela-sela ujian tertulis lelang jabatan di Kantor Bupati Matim, Senin, 20 Februari 2017 lalu.
Salah satu peserta lelang jabatan Pemkab Matim itu menganjurkan pemerintah daerah supaya menjajaki altetnatif baru yang bermoral dan bermanfaat agar arus kunjungan ke Cepi Watu dapat meningkat.
“Alternatifnya kan banyak; bisa bangun taman rohani, kuliner, taman bermain pelajar dan atraksi kebudayaan. Itu baik sekali dan bisa dinikmati oleh orang banyak. Sedangkan pub kan malam hari dan orang tertentu saja peminatny,” katanya.
Kendati sudah memberi sumbangan bagi pendapatan daerah, lanjut Titus, Pub di Cepi Watu sudah membuat moral masyarakat rusak.
Baca: Cepi Watu Kotor oleh Pengunjung yang Bandel
“Apa kita korbankan moral demi uang? Potensi pendapatan kita kan banyak, tinggal pemerintah mau gali atau tidak. Bukan dengan cara beri izin bangun pub,” imbuhnya.
Menanggapi usulan Titus tersebut, Kadis Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Matim Galus Gangguk menjelaskan Pub dan Karaoke di Cepi Watu sengaja diizinkan untuk mendukung pengembangan industri pariwisata.
Menurutnya, hal ini lazim di daerah pariwisata, asalkan tidak melanggar hukum.
“Dimana-mana kalau yang namanya tempat pariwisata pasti ada pub karaoke. Tempat tersebut disediakan agar pengunjung merasa enjoy dengan perjalanan wisatanya,” katanya saat diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (23/2/2017).
Baca: Kekerasan Terhadap Anak dan Anomali Dunia Pendidikan NTT
Ia menyayangkan cara pandang keliru yang menyebutkan, Pub itu sebagai tempat prostitusi sehingga harus dibubarkan. Namun ia maklumi saja, sebab masyarakat Matim belum dewasa.
“Ini standar pelayanan tempat hiburan, dimanapun itu. Wanitanya cantik, harum dan berpakaian seksi, rok seksi supaya menarik perhatian pengunjung. Bukan untuk prostitusi, tapi agar tamu itu betah,” imbuhnya. (Ano Parman/VoN)