Ruteng, Vox NTT- Anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) diminta agar tidak terjebak dengan isu-isu primordialisme dalam memperjuangkan perubahan bangsa.
Ketua Pengurus Pusat (PP) PMKRI periode 2016-2018, Angelo Wake Kako mengatakan, sebagai elemen pengkaderan dan gerakan saat ini organisasi itu sedang diperhadapkan dengan tantangan global.
Tantangan itu dimana, setiap elemen pemuda di dunia berlomba-lomba agar mampu bersaing di era keterbukaan akses informasi, ekonomi, dan teknologi.
“Indonesia ini tidak bisa bersaing dengan Negara lain, jika kita masih sibuk dengan urusan persoalan perbedaan identitas. PMKRI harus menghargai perbedaan itu,” kata Angelo dalam sambutannya pada acara pelantikan Ketua PMKRI Ruteng, Dionisius Upartus Agat, Minggu (12/3/2017).
Dalam kegiatan yang berlangsung di aula Ranaka Kantor Bupati Manggarai itu, Angelo mengatakan, Indonesia saat ini masih terjebak dalam politik sektrian dan pengelompokan. PMKRI menilai politik sektarian tersebut merupakan krisis besar yang sedang menghambat perjuangan pemuda untuk bersaing dengan Negara lain.
“Kita bersatu di bawah pancasila. Untuk PMKRI di NTT ini harus menghargai kaum minoritas. PMKRI hadir bukan untuk membela agama, tetapi PMKRI secara tegas melawan oknum yang mengganggu kohesi sosial kita terancam,” tegas mantan Ketua PMKRI Cabang Ende itu.
Senada dengan Angelo, Ketua PMKRI Ruteng Dionisius Upartus Agat mengatakan, organisasi berbasis Katolik itu sedang diperhadapkan dengan masalah sosial kemasyarakatan. Termasuk salah satunya politik sektarian yang dipraktikan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk memperembutkan kekuasaan.
Karana itu, arahan PP PMKRI tersebut menjadi catatan penting dalam kepemimpinannya selama satu tahun ke depan.
“Sacara teknis kita nanti kordinasi lintas cabang di Flores. Tapi tentu saja arahan PP PMKRI ini juga harus mempertimbangkan kondisi cabang masing-masing,” terang Pais saat diwawancarai VoxNtt.com usai acara pelantikan tersebut
Sedangkan terkait persiapan kadernya dalam menyongsong persaingan global, ia berkomitmen akan terus meningkatkan berbagai pelatihan, pembinaan, dan pendidikan.
“Sebenarnya selama ini PMKRI sudah lama mempersiapkan persaingan lewat berbagai pendidikan dan kaderisasinya. Hanya ke depan perlu ditingkatkan lagi,” katanya. (Adrianus Aba/VoN)