Bajawa, Vox NTT- Jarang melakukan pengontrolan di puskesmas saat hamil menjadi salah satu pemicu maraknya kasus kematian bayi di kabupaten Ngada.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Jack Mawo mengatakan selain saat hamil, masalah lain yakni karena setelah lahir bayi jarang dikontrol di puskesmas terdekat.
Dikatakan, tingginya angka kematian bayi di Ngada juga karena penyakit bawaan dan gagal napas (afiks).
“Baru tiga bulan di 2017 jumlah bayi yang meninggal sudah enam orang. Kalau di tahun 2016 ada 36 kasus kematian bayi. Tapi itu terjadi nanti pada bulan Mei-Desember 2016. Kalau awalnya sudah sebanyak ini, tentunya di perkirakan akan meningkat,” kata Jack kepada VoxNtt.com di ruang kerjanya, Kamis (23/3/2017).
Menurut dia, selama ini tingkat kesadaran masyarakat untuk memeriksa kesehatan ibu hamil maupun bayi pada puskesmas relatif rendah.
“Olehnya saya mengajak masyarakat untuk terus melakukan pemeriksaan di puskesmas atau polindes terdekat,” kata Jack.
Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan melayani klinik kesehatan ibu dan anak di setiap puskesmas maupun polindes.
“Kami akan bekerja keras untuk meminimalisasi angka kematian bayi melalui pengoptimalkan pelayanan medis,” kata Jack. (Arkadius Togo/VoN)