Labuan Bajo,Vox NTT- Bupati Kupang, Ayub Titu Eki berharap agar Bank NTT dijadikan sebagai bank milik rakyat yang sehat.
Direktur Utama (Dirut) Bank NTT yang terpilih usai Rapat Umum Pemegang Saham (Rups) di Labuan Bajo nantinya diharapkan dapat membawa yang terbaik. Sebab harapan tersebut merupakan kesepakatan semua pemegang saham dan para bupati se-NTT.
Apalagi, pemilihan Dirut Bank NTT nantinya itu adalah keputusan bersama. Sehingga tidak ada target yang diharapkan dari Direksi Bank NTT yang baru nantinya.
“Bagi saya yang paling utama itu, Bank NTT itu sehat. Karena Bank NTT adalah kebanggan masyarakat NTT, bukan hanya kebanggaan pemilik saham.Melainkan kebanggan masyarakat NTT,” ujar Ayub Titu Eki kepada wartawan di Labuan Bajo, Jumat (24/3/2017).
“Jika Bank NTT terganggu, maka rakyat juga terganggu. Maka dari itu, selaku Bupati yang dipilih oleh rakyat untuk memiliki saham di Bank NTT mengharapkan Bank NTT menjadi Bank yang sehat,” harap Bupati Kupang dua periode itu.
Dia menegaskan, persoalan pemberhentian Daniel Tagu Dedo selaku Dirut Bank NTT beberapa bulan lalu merupakan masa lalu. Sehingga, tidak penting untuk dibahas kembali.
Namun yang terpenting, Dirut Bank NTT yang baru nanti mampu membawa Bank NTT menjadi bank yang sehat dan mengsejatetakan rakyat.
Titu Eki menambahkan, jika Bank NTT sehat, maka segala keuntungan dari bank tersebut mampu membawa dampak positif terhadap percepatan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Apalagi, selama ini orang menilai NTT sangat lamban dan miskin. Padahal sebenarnya, tidak miskin dan lamban karena NTT memiliki Bank, yakni Bank NTT.
“Bank NTT adalah milik rakyat, bagaimana dibuat sehat maka Bank ini yang akan menghidupkan sektor ril ekonomi, perluasan kesempatan kerja dan penciptaan peluang bagi masyarakat kecil NTT agar keluar dari garis kemiskinan,” jelasnya.
Bank yang sehat kata dia, antara lain yang memperoleh keuntungan. Kemudian keuntungan itu dikembalikan ke masing-masing daerah dan harus sepengetahuan para bupati.
“Jangan sampai pemimpin Bank di daerah dia mendapatkan keuntungan kemudian dia mengeluarkan keuntungan tanpa sepengetahuan Bupati di masing-masing daerah,” ujar Titu Eki.
Dia mencontohkan seperti persoalan pada tahun 2013 lalu. Dimana dirinya selaku Bupati Kabupaten Kupang marah kepada salah satu pimpinan sebuah Bank.
Ia marah lantaran pimpinan bank tersebut menggunakan dana CSR untuk sebuah LSM. Kemudian dana itu dimanfaatkan untuk hal yang lain.
“Bank NTT tidak seperti itu, Bank NTT selama ini selalu menanyakan kepada Bupati terkait pengunaan dana CSR,” katanya.
Seperti diketahui, Bank NTT, Sabtu 25 Maret 2017 bertempat di Hotel Jayakarta akan melaksanakan RUPS dan pemilihan Dirut yang baru. (Gerasimos Satria/VoN)