Labuan Bajo, Vox NTT- Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai Timur (Dinkes Matim) menyelenggarakan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) selama tiga hari terhitung sejak Kamis 6 April sampai 9 April 2017 di hotel Bintang Flores Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar).
Hotel Bintang Flores merupakan satu-satunya hotel bintang lima di Labuan Bajo.
Baca: Dinkes Matim Gelar Rakerda di Hotel Bintang Flores Labuan Bajo
Terkait hal itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Matim,dr Surip Titin kepada wartawan di Labuan Bajo, Jumat (7/4/2017) mengatakan memilih Labuan Bajo sebagai tempat kegiatan merupakan kesepakatan seluruh peserta Rakerkesda. Peserta merupakan para kepala puskesmas dan staf di seluruh wilayah Matim. Apalagi selama ini, Dinkes selalu disoroti publik.
“Kita butuh refresing juga, dengan beban kerja Dinkes yang sangat banyak,” ujar Pelaksana Tugas yang baru dilantik beberapa bulan lalu itu.
Dia mengatakan agenda penting dalam Rakerkesda Matim di Labuan Bajo yakni pembahasan persoalan ibu dan anak (KIA) dan imunisasi.
“Kita berharap setelah kegiatan Rakerkesda ini,setiap Puskesmas di Matim sudah membuat perencanaan yang matang dalam menjalankan program KIA dan imunisasi,” harap Titin.
Ketua Panitia Rakerkesda Matim, Fery Jehama mengatakan peserta Rakerkesda berjumlah 100 orang yang terdiri kepala puskesmas, utusan dari puskesmas dan staf Dinkes Matim. Biaya anggaran Rakeskesda sebanyak Rp 299 Juta yang bersumber dari APBD II Matim tahun anggaran 2017.
“Para peserta menginap di Dua hotel yakni Hotel Bintang Flores dan Hotel Luwansa Labuan Bajo,” jelas Fery.
Seperti diketahui, Dinkes dalam beberapa bulan terakhir mendapat sorotan dari publik. Seperti terkait kasus korupsi Alat Kesehatan (Alkes) tahun 2013 yang menyebabkan Kadis Kesehatan, dr Lipus Mantur dan beberapa Pejabat di Matim ditahan Unit Tipikor Kupang. Selain itu, proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matim senilai Rp 8 miliar tahun 2016 lalu hingga kini proyek tersebut mangkrak atau tidak tuntas dan pengrekrutan Tenaga Harian Lepas (THL) tahun 2017 yang di duga penuh Nepotisme. (Gerasimos Satria/VoN)