Borong, Vox NTT-Dinas Kesehatan Manggarai Timur (Dinkes Matim) melaksanakan Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di hotel mewah Labuan Bajo menuai kritikan dari masyarakat.
Paul J, warga kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong kepada VoxNtt.com, Sabtu (8/4/2017) mengaku dirinya tidak mempersoalkan dana untuk Rakerkesda tersebut . Namun ia menyanyangkan Dinkes Matim malah memilih lokasi elit untuk melaksankan kegiatan Rakerkesda.
“Kalau soal uang, saya tidak komentar. Itu kebijakan dinas. Tetapi kebijakan umum pemilihan lokasi elit yang sangat saya tidak setuju,” kata Paul.
Dikatakan Paul, jika alasan takut terusik oleh masalah yang ada, maka mestinya mencari lokasi di Elar Selatan yang terpencil. Menurut dia, kegiatan di Elar Selatan jauh lebih hemat dan bisa mengangkat ekonomi masyarakat setempat.
“Saya menyayangkan itu. Jatuh dana tersebut ke hotel orang kaya, sebaiknya jatuh di masyarakat terpencil di Manggarai Timur atau tempat lain di Matim,” kata Paul.
Hal senada disampaikan Firman, warga Kelurahan Satar Peot- Borong. Dia mengatakan, kegiatan itu memboroskan anggaran. Padahal di Borong, ibu kota Matim sendiri masih ada hotel.
“Di Borong kan juga ada hotel. Kenapa harus di hotel berbintang. Dan harus mengeluarkan dana begitu banyak. Tidak pikir apa rakyat masih menderita. Kita yg makan uang rakyat, seenaknya kita keluarkan dana dengan jumlah begitu banyak,” ujar Firman.
“Lebih bagus kalau uang ratusan juta itu kasih gaji untuk tenaga kesehatan yang sukarela to. Daripada untuk refressing, ko anggarkan dana sebanyak itu,” kata Firman.
Terkait hal itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Matim,dr Surip Titin kepada wartawan di Labuan Bajo, Jumat (7/4/2017) mengatakan memilih Labuan Bajo sebagai tempat kegiatan merupakan kesepakatan seluruh peserta Rakerkesda. Peserta merupakan para kepala puskesmas dan staf di seluruh wilayah Matim. Apalagi selama ini, Dinkes selalu disoroti publik.
Baca: Ini Jawaban Plt Kadis Kesehatan Matim Terkait Rakerkesda di Hotel Bintang Labuan Bajo
“Kita butuh refresing juga, dengan beban kerja Dinkes yang sangat banyak,” ujar Pelaksana Tugas yang baru dilantik beberapa bulan lalu itu.
Dia mengatakan agenda penting dalam Rakerkesda Matim di Labuan Bajo yakni pembahasan persoalan ibu dan anak (KIA) dan imunisasi.
“Kita berharap setelah kegiatan Rakerkesda ini,setiap Puskesmas di Matim sudah membuat perencanaan yang matang dalam menjalankan program KIA dan imunisasi,” harap Titin. (Nansianus Taris/VoN)