Ruteng, Vox NTT-Banyak pengusaha ayam pedaging di Manggarai yang mengeluhkan ternak jualannya tak laku di pasaran.
Hal ini disebabkan oleh masuknya ayam pedaging dari daerah lain yang masuk ke semua pelosok kampung.
“Mereka bawa dari Nagekeo dan jual sampe ke kampung-kampung,” kata seorang pengusaha ayam pedaging, Ina kepada wartawan, Senin (10/4/2017).
Masifnya serbuan tersebut, kata Ina, membuat pengusaha lokal tak berkutik. Apalagi ayam dari luar itu lebih gemuk. Namun menurut dia kelebihan itu disebabkan oleh rekayasa kimiawi.
“Mereka punya itu lebih besar diduga karena disuntik,” pungkasnya.
Terlepas dari soal itu, terang Ina, serbuan pedagang luar ini membuatnya rugi. Banyak ayamnya dijual di bawah harga standar, bahkan terkadang tak laku sama sekali.
Karena itu, ia kesal dengan pemerintah yang terkesan tidak memperhatikan kejadian ini. Padahal kejadian ini sudah berlangsung lama dan berdampak buruk bagi pengusaha.
Sebab itu, ia berharap Pemkab segera mengambil sikap agar pasokan dari luar dapat dibendung. Jika tidak, katanya, semua pengusaha ayam pedaging di Manggarai akan guling tikar.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan, Burhan Venasius menyebut hal itu wajar dalam konteks perdagangan bebas. Tapi ia enggan berkomentar terlalu jauh karena soal ini bukan kewenangannya.
“Saya hanya urus izin (perdagangan) saja. Tapi, kalau soal itu silakan tanya Kadis Peternakan,” katanya kepada wartawan, Selasa (11/4/2017).
Sementara, hingga berita ini diturunkan, Kadis Peternakan Manggarai, belum bisa dikonfirmasi.(Ano Parman/VoN).