Borong, Vox NTT-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya diduga tebang pilih dalam mengurus nasib guru honor SMA dan SMK di provinsi itu.
Seorang guru di Manggarai Timur (Matim) yang tak mau menyebutkan namanya ketika ditemui VoxNtt.com di Borong, Selasa (2/5/2017) mengatakan Gubernur NTT dianggap tebang pilih dalam mengurus nasib guru honorer di NTT.
“Kami menduga gubernur NTT tebang pilih dalam mengurus nasib guru honor setelah dialihkan ke provinsi,” katanya.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, sudah diumumkan nama-nama guru honor yang mendapat SK Gubernur. Mereka diangkat berdasarkan SK Bupati sebelum dialihkan ke provinsi.
“Ini jelas-jelas melanggar hukum karena ada aturan yang mengatur tentang seorang Bupati tidak boleh mengeluarkan SK. Namun Gubernur tidak menghiraukan itu. Pak Gubernur langsung mengangkat tenaga honor yang sebelumnya mendapat SK Bupati,” kata guru itu.
Di lain sisi lanjut dia, ada banyak kategori tenaga honorer di NTT yang tidak diakomodir. Ada honorer Bosda, Komite dan THL yang tidak mendapat SK Bupati sebelumnya justru tidak diakomodir pemerintah provinsi NTT.
“Kami mempertanyakan itu, sebab kami sama-sama bekerja mencerdaskan anak bangsa di daerah ini,” tegasnya.
“Kalau mau adil jangan tetapkan SK Gubernur untuk tenaga honorer yang didasarkan SK Bupati sebelumnya. Lalu yang THL, Bosda dan Komite mau dikemanakan,” tambah guru itu.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan Gubernur Lebu Raya belum berhasil dikonfirmasi terkait dugaan guru tersebut. (Nansianus Taris/VoN)