*Febhy Irene
PEREMPUAN HUJAN
Gerimis-gerimis kecil di matamu
Adalah benar deretan mawar merona
keringat langit seperti berkat
menyetubuhimu dengan sebongkah puisi
mencumbuimu tanpa alasan
hanya karena kau sedikit lupa ia sedang mencintaimu
perempuan-perempuan itu
merupakan rahim-rahim mimpi
kelak menyusui dengan kasih berlipat
yang kadang tidak lagi dimengerti telinga
sampai mana kita bicara?
Mereka menunggu dengan seratus sepuluh pertanyaan
Adakah kau kan kembali?
Ruteng, Oktober 2016
“CERITA JARAK
(Masih Kepada Ayah)
Ayah…
Remang di matamu tinggalkan jejak kecil
Ku kira benar, hanya jika aku mengerti
Bahasa tubuh, bahasa tulis
Ayah…
Persimpangan bola matamu
Menelusuri keringat rapuh yang sering kali merindu
Mengerti atau tidak, kita selalu bertanya
Ayah…
Aku paham bila kau tak sering pulang rutin
Sebab benih-benih kehidupan sedang kau rawat
Aku menunggumu setiap jelang sabtu
Ruteng, 02 Mei 2017
*)Margareth Febhy Irene, bekerja di Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STKIP Santu Paulus Ruteng. Jl, Ahmad Yani No. 10 Tenda Ruteng 86508 Flores-NTT-Indonesia. Aktif dalam mengampuh Komunitas Sastra Hujan Ruteng. Menyukai Traveling, tenun dan secangkir jahe. Mencintai Tuhan, puisi dan dia.
Email : febhyirene@gmail.com No. Hp/WA : 082 236 185 785 twitter: @febhy_irene