Maumere, Vox NTT- Mahasiswa Sikka yang tergabung dalam Solidaritas Rakyat Menolak Korupsi (Solareks) mengingatkan aparat penegak hukum di Sikka agar tidak mendiamkan 3 kasus korupsi di kabupaten itu.
Hal ini disampaikan Solareks dalam aksi long march pada di Maumere, Senin (8/5/2017).
Dalam pernyataan sikapnya, Solareks menilai selama ini ada sejumlah kasus yang belum terselesaikan di ataranya kasus korupsi Dana Bansos dan kasus korupsi Pasar Alok.
Solareks menilai pemindaan terhadap beberapa oknum tidak berarti kasus tersebut telah selesai.
“Mereka yang ditangkap dan telah dipenjara hanyalah aktor-aktor di bawa sementara aktor-aktor lainnya yang memiliki posisi lebih tinggi dibiarkan saja,” terang salah satu orator, Demy Henriques dalam orasinya.
Kasus lain yang disorot Solareks adalah dugaan keterlibatan oknum anggota DPRD Sikka sebagai mafia proyek Pokok Pikiran (Pokir).
Terkait hal itu Solareks menilai Gabungan Penguasaha Jasa Konstruksi (Gapensi) Sikka menyebarluaskan informasi secara tak bertanggungjawab.
Kepada VoxNtt.com di pelataran Polres Sikka, Koordinator Solareks, Nobertus Pora Dowa menuntut Gapensi Sikka agar meminta maaf kepada seluruh rakyat Sikka.
“Kami ingin agar Gapensi dilaporkan karena telah menyebarkan informasi yang tidak jelas, ” tegasnya.
Peserta aksi yang berjumlah puluhan orang tersebut mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri Maumere dan Kepolisian Resort Sikka.
Mereka hanya membacakan pernyataan sikap mereka dan menyerahkannya kepada pimpinan kedua lembaga.
Kabag Ops Polres Sikka, AKP Ibrahim, SH yang menerima Solareks di halaman Polres Sikka menyatakan akan menindaklanjuti aspirasi Solareks.
“Kami mengharapkan kerja sama dari kawan-kawan sekalian terutama terkait informasi,” terangnya. (Are De Peskim/VoN)