Borong, Vox NTT- Longsor pada jalan Provinsi NTT Mukun- Mbajang di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) pada April lalu hingga kini belum dibersihkan.
Longsor itu tepatnya di pendakian Lando, Desa Paan Waru, Kecamatan Elar Selatan-Matim.
Melihat longsor di jalur vital tersebut belum dibersihkan, warga setempat kemudian mempertanyakan keberpihakan pemerintah.
“Penderitaan warga Elar sudah berlangsung lama. Ini sudah bertahun-tahun. Sementara, motor pakai angkat dan mobil lewat jalan lain. Di mana hati nurani pemerintah? Apakah hati nurani pemerintah sudah tidak ada lagi?,” Nandichk Ferdinand , tokoh mudah asal Elar Selatan saat dihubungi VoxNtt.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (17/5/2017).
Nandichk mengatakan, putusnya akses transportasi ini membuat masyarakat Elar Selatan harus memutar belasan kilometer. Jalan yang putus akibat longsor tersebut membuat warga semakin menderita.
Padahal menurut dia, jalur Mukun-Mbajang sangatlah vital bagi masyarakat pengguna jalan. Jalan ini merupakam urat nadi arus transportasi menuju Borong dan Ruteng.
“Sekarang, akibat putusnya akses transportasi tersebut warga yang hendak menjual hasil bumi harus lalui jalan lain dengan jarak belasan kilometer. Biaya transportasi pun jadi mahal,” kata Nandichk.
Kata dia, warga Elar berharap kepada Pemkab Matim dan Pemprov NTT agar segera membersihkan longsor di jalur ersebut.
“Kepada siapa lagi kami berteriak. Kami minta pemerintah bisa segera memperbaiki longsor di jalur ini. Biar akses transportasi di wilayah kami kembali lancar,” tukasnya.
Dihubungi terpisah via handphone-nya, Ory Rangkut salah satu warga Desa Langgasai, Kecamatan Elar Selatan mengatakan ada beberapa titik longsor di sepanjang jalur provinsi Matim menuju Elar dan Elar Selatan.
Disampaikan Ory, longsor yang terparah ada di perbatasan yang menghubungkan desa Paanwaru dan desa Teno Mes, Kecamatan Elar Selatan.
“Dari kampung Waling tembus Lando desa Teno Mese hingga kampung Renden desa Paanwaru ruas jalan banyak tertimbun tanah longsor. Juga Onggokkan bebatuan yang ada dibadan jalan menyulitkan pengendara bahkan nyaris mengancam nyawa,” kata Ory.
Dia juga berharap, pemerintah Pemprov NTT dan Pemda Matim segera menanggapi bencana yang menghambat akses transportasi di jalur tersebut.
“Harapannya, pemerintah segera merespon keluhan dan permintaan kami warga di Elar. Karena akses transportasi ini mendesak dan penting bagi masyarakat,” tutur Ory. (Nansianus Taris/VoN)