Kota Kupang, Vox NTT- “Bangsa terjajah ialah bangsa yang masih terbelenggu dalam kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, keterpecahbelahan, dan kehinaan. Berbagai bentuk keterjajahan semacam itu hanya dapat dimerdekakan bila sebuah bangsa dapat membangkitkan secara kolektif semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan”
Setidaknya begitulah makna Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei di negeri ini.
Tanggal tersebut mengambil hari kelahiran organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo) yang didirikan oleh para pelajar di School Tot Opleiding Van Inlands Artsen (STOVIA) di tahun 1908.
Empat puluh tahun kemudian atau pada 1948 barulah Presiden Sukarno menetapkan 20 Mei sebagai hari bangkitnya nasionalisme.
Bung Karno menilai bahwa kelahiran Budi Utomo merupakan simbol yang tepat untuk menggambarkan bangsa Indonesia mulai bangkit untuk melawan penjajahan.
Dalam konteks kekiniaan, penjajahan fisik oleh kolonial asing boleh dibilang sudah pergi, namun keterjajahan mental, ekonomi, politik, budaya, dan sosial masih sangat lekat dengan kondisi Indonesia saat ini.
Menganggapi situsi ini, netizen di NTT menyampaikan tanggapan beragam mengenai harapan mereka di Hari Kebangkitan Nasional.
Situasi kemiskinan dan keterbelakangan NTT dari sisi pendidikan, ekonomi, politik dan sosial-budaya mempengaruhi cara pandang netizen melihat Harkitnas yang diperingati hari ini. Berikut beberapa komentar pilihan yang kami ambil dari akun facebook Kabar Flobamora dan beberapa grup facebook:
Nita :Menciptakan lapangan pekerjaan sehingga warga NTT tidak perlu merantau untuk mencari pekerjaan dan membangun daerahnya sendiri
Putri Chindy : Mereka harus lebih bersemangat dalam mengelola SDA agar mampu mendatangkan PAD (Pendapatan Asli Daerah)
Ricky Morgano Barberman Manggarai: Pemimpinya harus bersih, jujur, tegas, disiplin, konsisten, komitmen, berintegritas, cepat,tepat,cermat, lugas, tidak mengkotak-kotakkan, dekat dengan rakyat, banyak bekerja sedikit berbicara, mau mendengar, diplomasi, tidak berandai-andai, paham birokrasi.
Hancel Goru Dolu: Kebangkitan nasional Indonesia di awal abad 20 mengindikasikan dua hal umum: pergerakan persatuan nasional mulai mengikis sofinisme- primordialisme, dan tampilnya kaum muda memimpin gerak sejarah dengan cara-cara yang lebih modern yakni berorganisasi, berjejaring, koran perjuangan, rapat akbar, dan mogok terhadap penjajah. NTT hari-hari ini bisa mengambil api sejarah dari peristiwa tersebut, keluar dari stigma sebagai salah satu propinsi terkorup dan termiskin, sembari tetap merawat kebhinekaan di tengah karut marut situasi terancamnya disintegrasi bangsa. Semoga!
David Danggur II: Pilih pemimpin yang bersih, jujur, dan memiliki koneksi yang baik dengan orang-orang di pusat
Nandichk Ferdinand: Harapan saya adalah perangi KORUPSI yang kian menggurita di NTT. Hukum tidak boleh loyo, lesuh bahkan lengulai di hadapan orang kuat. Penyakit korupsi akibat pejabat yang nakal tentu akan menghambat lajunya perkembangan sebuah daerah.
Retha Koting: Ketersediaan air bersih, listrik yang memadai, infrastruktur jalan ke desa-desa diperbaiki sehingga kegiatan ekonomi lancar
Aventino Beni: Adakan pelatihan kewirausahaan di setiap desa, supaya skill dan kemampuan masyarakat dapat terasah dan siap untuk dipekerjakan atau membuka usaha sendiri sesuai bidang dan progamnya masing-masing.
Jos Napu: Jauhi budaya malas dan menyerah pada keadaan. Mulailah kerja keras, jujur dan gotong royong
Yohanes Johan: Kemandirian harus diwujudkan. Jangan percaya kata-kata pemimpin yang hidupnya ditanggung negara. Wirausaha di NTT sangatlah terbatas. Mari kita ciptakan bersama. Jangan memuja politik yg super jilat.
Kornelis Barus: 1. NTT adalah daerah agraris. Untuk itu Pemimpin daerah harus tau bagaimana untuk mengelolah daerahnya dengan baik yang bekerjasama dengan rakyatnya.
Selain itu, setiap dinas di daerah daerah untuk bekerjasama bersama rakyatnya demi mewujutkan kesejahteran daerah dan rakyatnya.
Viano: Semoga NTT mendapat pemimpin yang visioner
Silvester S. Sogen: Saya cuma bilang ” Jangan korupsi ” dan jadilah Pelayan
Yunita Nytthaa: Anak muda harus bangkitt dan melihatt peluang yang ada seperti berbisnis
Benny Tjundawan: Birokrasi yang melayani masyarakatnya dan tidak korupsi. Serta adanya pemberdayaan usaha kecil dan pertanian agar tercipta produk yang punya nilai tambah yang bisa bersaing.
Nesty Ell: NTT butuh pemimpin yang punya kepedulian dan komitmen yang kuat untuk mengubah NTT ke arah kemajuan. Oleh karena itu, momentum pilgub NTT 2018 nanti menjadi kunci untuk membuat NTT keluar dari zona kemikisnan dan keterbelakangan.
Ary Bagoes: Perhatian pemerintah dalam menghadirkan serta mendukung industri kereatif. Banyak orang NTT yang terampil menghasilkan produk (kerajinan) yang punya nilai jual, sayangnya tidak tahu mau jual kemana dan paling parahnya pemberian nilai rupiah hanya berdasarkan pada perbandingan harga dengan yang lain.
Kondrad Yohan Klau : Tiga elemen penting berikut harus kuat erat berpadu:
1.Pemimpin (pemerintahan): harus berintegritas, bersih, jujur, adil dan mau kerja keras.
2.Swasta(Stakeholder): harus tulus bekerja untuk membangun
3.Masyarakat: memperbaiki mental enak, terima saja, terlalu permisif menjadi pembelajar keras, pekerja keras dan mempunyai konsep hidup mandiri. Dengan demikian, niscaya NTT akan BANGKIT dari keterpurukan saat ini.
Dari beragam komentar di atas setidaknya isu kepemimpinan menjadi sorotan utama netizen di samping isu Infrastruktur dan Ekonomi.
Dalam konteks kepemimpinan, netizen menginginkan tipe kepemimpinan yang bersih, bebas korupsi punya kepekaan sosial dan kemampuan manajerial dalam mengelolah birokrasi.
Dalam hal infrastruktur, sorotan utamanya yakni ketersediaan air bersih, listrik, infrastruktur jalan dan pertanian.
Sementara dalam konteks ekonomi, rendahnya peluang usaha (wiraswasta) menjadi masalah utama yang harus segera teratasi oleh pemerintah.
Semoga suara para netizen ini menjadi refeksi utama pemerintah dan semua orang yang punya keinginan untuk mengeluarkan NTT dari gelapnya terowongan sejarah.
Dari redaksi mengucapkan permintaan maaf karena tidak semua komentar netizen kami lampirkan dalam tulisan ini. Salam NTT BANGKIT! (Andre/VoN)