Labuan Bajo, Vox NTT- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan pendampingan Gerakan Literasi Sekolah ( GLS) pada dua Kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Adapun dua kabupaten tersebut adalah Kabupaten Manggarai Barat di SMA Negeri 2 Sano Nggoang dan SMA Negeri Noebana di Kabupaten Timor tengah selatan (TTS).
Kedua Kabupaten dan sekolah yang menjadi penyelenggara kegiatan ini merupakan sekolah yang berada pada daerah berkategori terdepan,terluar, dan tertinggal (3T).
“Gerakan Literasi Sekolah (GLS) bertujuan untuk pemerataan mutu dan program pendidikan yang berfokus pada literasi untuk mengoptimalkan pelaksaanaan pemerataan pendidikan yang dicanangkan Pemerintah pusat,” kata Wendi Kuswendi,Kepala Seksi Pendidikan Khusus Direkorat pendidikan Menegah Kemendikbud RI di SMAN 2 Sano Nggoang, Selasa (23/05/2017)
Menurut Suwendi, melalui kegiatan pendampingan oleh Kemendikbud ini, Pemerintah pusat akan bisa melakukan pemetaan masalah pemerataan mutu pendidikan sehingga dapat di evaluasi oleh pemerintah pusat.
“Melalui pendampingan ini kita bisa memetakan persoalan seputar pemerataan mutu pendidikan di daerah-daerah tertinggal dan menjadi bahan evaluasi Kemendikbud,” jelasnya.
Dia menjelaskan, untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah tertinggal masalah yang sering terjadi adalah keterbatasan akses dalam segala hal. Adapun keterbatan akses tersebut seperti akses informasi internet dan juga infrastuktur.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sano Nggoang,Manggarai Barat NTT, Vinsensius Burmanse yang menjadi tuan rumah kegiatan pendampingan ini kepada wartawan berharap, dengan Gerakan Literasi menulis ini lembaga pendidikan mengambil peran penting sehingga siswa yang dihasilkan dapat berkualitas.
“GLS ini harapannya dapat menghasilkan siswa yang berkualitas, tidak sekedar hanya mendapatkan ijazah sehingga peran lembaga pendidikan menghasilkan manusia yang berkualitas itu benar-benar nyata,” jelas Burmanse. (Kontributor: Silvester Yunani/VoN)