Ruteng, Vox NTT- Keuskupan Ruteng menggelar jumpa pers pada Senin (12/6/2017) di lantai dua istana Keuskupan untuk mengklarifikasi sejumlah isu tak sedap yang akhir-akhir ini sudah berkembang di tengah umat Gereja.
Sejumlah isu yang kini beredar yakni soal pengunduran diri sejumlah pastor, pemberhentian sejumlah pejabat Gereja Keuskupan Ruteng, desakan para imam agar Uskup Hubert Leteng mengundurkan diri dari jabatannya dan pengajuan mosi tak percaya kepada Uskup Hubert Leteng.
Dalam kesempatan tersebut, hadir sejumlah pejabat teras Keuskupan, seperti Vikaris Jenderal (Vikjen) Keuskupan Ruteng, Pastor Bene Bensi, Direktur Pusat Pastoral (Puspas), Pastor Martin Chen.
Vikjen Bene Bensi dan Direktur Puspas diapiti oleh tiga Vikaris Episkopal (Vikep) diantaranya Vikep Labuan Bajo, Pastor Robert Pelita, Vikep Reo, Pastor Herman Ando dan Vikep Borong, Pastor Simon Nama.
Sedangkan, Vikep Ruteng, Pastor Geradus Janur tak terlihat dalam jumpa pers tersebut.
Menurut Pastor Martin Chen, Vikep Ruteng itu tidak ada di tempat karena sedang melaksanakan penugasan di Surabaya.
Selain Vikep Ruteng, Uskup Ruteng Hubertus Leteng juga tak terlihat dalam jumpa pers tersebut. Menurut Pastor Martin Chen, Uskup Hubert sudah meninggalkan istana sejak pagi hari untuk menghadiri acara keluarganya.
Dalam jumpa pers tersebut, Pastor Martin Chen yang ditunjuk menjadi juru bicara mengklarifikasi beberapa isu yang sudah berkembang di tengah umat Gereja.
Pertama, isu pengunduran diri sejumlah imam. Terkait isu ini, Pastor Martin Chen membenarkannya. Namun, menurutnya fenomena tersebut merupakan dinamika menuju pembaharuan Gereja Keuskupan Ruteng.
“Memang tentu ada dinamika diantara para imam berkaitan dengan pembaharuan Gereja, ada dinamika, ada rencana-rencana tertentu, tentu ada juga imam yang berpikir begitu. Tetapi, tentu ini kan harus didiskusikan bersama. Tadi itulah maksud pertemuan kami dengan Bapa Uskup untuk mendiskusikan dinamika seperti itu untuk mencari jalan terbaik untuk Keuskupan kita,” jelasnya.
Kedua, terkait isu adanya hubungan antara pemberhentian sejumlah pejabat Gereja Keuskupan Ruteng oleh Uskup Hubert dengan misi pembaharuan Gereja yang diusung sekelompok imam.
Terkait isu ini, Pastor Martin Chen menegaskan bahwa pemberhentian sejumlah pejabat Gereja oleh Uskup Hubert tersebut tak ada hubungannya dengan agenda pembaharuan Gereja.
“Tidak,” katanya singkat.
Ketiga, soal isu adanya sejumlah imam yang mendesak Uskup Hubert Leteng supaya mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Uskup Ruteng. Pastor Martin Chen menegaskan bahwa imam sama sekali tak berwenang memberhentikan seorang Uskup.
“Tentu kita semua tahu, dalam hukum Gereja yang mengangkat dan memberhentikan seorang Uskup kan Bapa Suci. Tentu kami juga para imam tidak punya hak dan kami tahu diri juga. Dan kami tidak akan mengambil alih apa yang menjadi wewenang Bapa Suci,” jelasnya.
Keempat, terkait isu sejumlah imam yang mengajukan mosi tak percaya kepada Uskup Hubert Leteng. Pastor Martin Chen mengaku tidak mengetahuinya. Namun, ia berandai sekalipun ada imam seperti itu, mestinya perlu menempuh jalur hierarkis yang ada.
“Isu dari mana itu? Tentu saya juga di sini tidak berkompeten mengklarifikasi isu. Kalau dalam Gereja, Uskup, imam diberhentikan itu ada jalur hierarkisnya. Imam-imam yang bersangkutan itu langsung berurusan dengan Vatikan. Silakan tanya ke sana,” imbuhnya. (Ferdiano Sutarto Parman/VoN).