Bajawa, Vox NTT- Dahulu ramai dikunjungi wisatawan, baik lokal maupun asing. Namun kini obyek wisata Air Terjun Bheto Padhi yang berada di Desa Bea Pawe, Kecamatan Golewa, Kecamatan Ngada malah sepi pengunjung. Obyek ini terkesan kumuh dan tak terurus.
Obyek wisata dengan ciri khas air terjun membuncah dari hutan bambu itu jarang dikunjungi wisatawan baik lokal maupun manca negara.
Sebelumnya, air terjun ini sangat popular. Selain pemandangan air terjun yang berada di sela sela hutan bambu, juga terdapat tempat terapi pemandian uap yang letaknya persis bersebelahan dengan air terjun.
Bahkan menurut penuturan beberapa pengunjung yang sering datang ke tempat itu, mereka bahkan rela antri untuk bisa merasakan sejuknya air yang keluar di antara celah rumpun bamboo. Itu di tahun kejayaannya.
Namun kini, Air Terjun Bheto Padhi tampak tidak terawat dan sepi pengunjung, meskipun sudah ada jalan tani untuk mempermudah akses masuk dari jalur utama.
Menurut informasi yang sempat diterima VoxNtt.com, Air Terjun Bheto Padhi sudah jarang dikunjungi semenjak beredarnya cerita tentang adanya korban jiwa yang meninggal dunia di tempat itu.
Itu karena ada kesalahan perlakuan dari pengunjung terhadap mahluk hidup yang berada di sekitar mata air.
Mitos diyakini oleh masyarakat setempat bahwa mahluk yang hidup di sekitar mata air, tidak diperbolehkan untuk menggangu atau bahkan membunuhnya, sebab ada resikonya bagi pelaku.
VoxNtt.com berkesempatan menadatangi langsung lokasi Air Terjun Bheto Padhi, Minggu (11/6/017). Di sana mendapati lokasi wisata yang tidak terawat dan sangat sepi pengunjung, padahal hari itu adalah hari libur.
Ketika pulang, VoxNtt.com menjumpai warga yang sedang melintasi jalan hendak menuju Jerebu’u.
Beberapa orang tersebut langsung menyapa dan memperingati agar mengunjungi lokasi air terjun jangan sendirian melainkan harus beramai-ramai.
“Kalau datang ke tempat ini harus banyak orang, jangan sendiri-sendiri, karena di sana agak sedikit angker,” kata Servas, Santi dan Hendra. (Arkadius Togo/VoN).