Kefamenanu,Vox NTT-Angka kematian bayi yang berumur di atas 28 hari pada tahun 2016 di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) tinggi. Tercatat, sebanyak 67 kasus.
Sedangkan bayi yang berumur di bawah 28 hari sebanyak 132 kasus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) TTU Zakarias Fernandez kepada VoxNtt.com di ruang kerjanya, Rabu (21/6/2017) menjelaskan, selain kematian bayi di tahun 2016 juga terdapat 7 kasus kematian ibu.
“Kalau semester 1 tahun 2017 ini untuk kasus kematian bayi yang umurnya di atas 28 hari baru 14 kasus, kita akan terus berupaya sehingga pada semester 2 ini hanya angkanya harus lebih kecil lagi,” kata Fernandez.
Mantan Dirut RSUD Kefamenanu tersebut mengungkapkan, faktor yang menyebabkan tingginya angka kematian bayi pada tahun 2016 dipicu masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri ke petugas kesehatan selama masa kehamilan.
Selain itu lanjutnya, terkadang ibu hamil yang sudah terdata pun hilang jejak karena pindah tempat tinggal ataupun kembali ke daerah asalnya saat hendak melahirkan.
“Juga kadang kalau sudah mau rujuk, juga masih harus tunggu izin dari pihak keluarga meskipun kondisinya kritis. Sehingga ibu hamil yang hendak melahirkan terlambat ditangani, ini juga kadang menjadi salah satu sebabnya,” tuturnya.
Sebagai upaya pencegahan, kata Fernandes, pihaknya terus memberikan edukasi melalui penyuluhan hingga ke desa-desa.
Selain itu,di setiap puskesmas juga sudah tersedia tenaga medis yang lumayan banyak. Di setiap puskesmas juga tersedia 1 buah mobil ambulance untuk kepentingan rujuk.
“Kita akan terus berbenah agar angka kematian ibu dan bayi bisa terus kita tekan, kami juga mengharapkan dukungan dari semua pihak sehingga apa yang kita harapkan ini bisa terwujud,” pungkasnya. (Eman Tabean/VoN)