Ruteng, Vox NTT- Yohanes Tangur, pemilik Kantor Hukum TAP Yohanes Tangur & Partners Jakarta meminta pemerintah provinsi NTT agar mengevaluasi kegiatan Tour de Flores (TdF) tahun 2016 lalu.
Menurut John, evaluasi harus dilakukan sebab kegiatan balap sepeda internasional di Pulau Flores itu telah memakai anggaran Negara. Apalagi, TdF sudah menjadi event tahunan oleh pemerintah.
“Pentingnya evaluasi agar Pemda seluruh Flores dan Lembata serta pelaku pariwisata mengetahui di mana hal-hal yang perlu diperbaiki,” ujar salah satu warga Flores Manggarai yang berdomisili di Jakarta itu kepada VoxNtt.com, Kamis (22/6/2017) malam.
Dia menegaskan, TdF pada Mei tahun 2016 lalu itu masih menyisakan tanda tanya besar bagi masyarakat.
Pertanyaan kata dia terutama karena TdF 2016 tidak pernah diumumkan atau dievaluasi kepada pelaku pariwisata dan masyarakat Flores, apakah ada manfaat atau tidaknya dari ajang tersebut.
Hal ini tentu saja merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah dan panitia karena telah memakai anggaran yang bersumber dari APBN, APBD I NTT, dan APBD II tiap-tiap kabupaten di Pulau Flores.
“Yang tidak kalah penting dari evaluasi yaitu untuk mengetahui apakah ada perubahan kunjungan turis ke Flores dikarenakan event TdF tersebut,” terang John.
Dia menilai, TdF yang dicanangkan oleh pemerintah pusat dengan maksud menjadikan NTT sebagai daerah tujuan wisata (new tourism territory) adalah program mulia. Karena itu, evaluasi menjadi sangat penting untuk menjalankan program tersebut.
Sebagai masukan sebut John, untuk TdF kedua yang dijalankan Juli mendatang masing-masing Pemda di Flores menyiapkan satu malam khusus untuk memperkenalkan budaya dan kuliner lokal ke peserta perlombaan. (Adrianus Aba/VoN)