Borong, Vox NTT– Kondisi tidak teraturnya cuaca yang menyimpang dari keadaan normalnya secara rata-rata atau anomali cuaca beberapa bulan terakhir ini, membuat produksi cengkih di Kabupaten Manggarai Timur (Matim) diprediksi menurun.
Cuaca yang tidak menentu berberapa tahun terakhir ini membuat produksi tanaman cengkih di Matim tahun 2017 ini diprediksi menurun drastis.
Hal itu disampaikan Bone Joni, petani cengkih asal Kecamatan Poco Ranaka kepada VoxNtt.com, Jumat (30/6/2017).
“Tahun ini cuaca terlalu ekstrim. Hujan terlalu lama. Hasil panen cengkih tahun ini pasti menurun sekali. Yang ada daunnya yang berkembang tetapi tidak berbuah,” kata Bone.
Tahun 2016 lalu kata dia, hujan tidak terlalu lama sehingga produksi cengkih cukup memuaskan. Tak sebanding dengan tahun 2017 ini yang kondisi cuacanya tidak menentu.
“Saya berharap kepada pemerintah dan juga kepada pengusaha agar harga cengkih bisa naik dari sebelumnya. Kalau tidak, matilah kami petani dengan kondisi sekarang ini,” kata Bone.
Dikatakan, akibat anomali cuaca juga banyak para petani yang harus merantau ke luar daerah mencari pekerjaan. Mereka ke Bajawa, Kalimantan, dan daerah lainnya.
“Mau harap apa di sini. Terpaksa harus cari kerja luar daerah untuk bisa menghidupkan keluarga dan menyekolahkan anak,” katanya. (Nansianus Taris/VoN)