Kota Kupang, Vox NTT- Sebanyak 30 pejabat di lingkup Koperasi kredit (Kopdit) Swasti Sari dimutasi.
Ke-30 pejabat tersebut terdiri dari jabatan Manager, Kepala Divisi dan Kepala kantor khas se-Nusa Tenggara Timur.
Mutasi dua tahunan tersebut bertujuan untuk memberikan penyegaran demi perubahan pelayanan masyarakat lebih baik ke depan.
Hal itu diungkapkan General Manager Kopdit Swasti Sari, Yohanes Sason Helan, dalam sambutannya pada acara Pelantikan dan sumpa jabatan Manajemen KSP Kopdit Swasti sari, di Swiss Berlin Kristal Kupang, Sabtu (1/7/2017).
Yohanes mengatakan, mutasi merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah birokrasi.
Mutasi di Kopdit Swasti sari bertujuan untuk penyegaran kerja bagi pimpinan untuk membuat perubahan positif bagi para anggota maupun masyarakat dan lingkungan.
Menurut dia, mutasi tersebut sudah dilakukan sesuai dengan aturan koperasi dan sangat jauh dari kepentingan apapun, selain kepentingan untuk mensejahterakan anggota.
Yohanes mencontohkan seorang pemimpin ibarat mengendari kendaraan dan berhenti didepan traffic light karena lampu merah.
Namun saat lampu hijau, terdengar suara klakson dari kendaraan di belakang untuk meminta untuk segerah bergerak.
Menjadi seorang pemimpin harus berani berjalan paling depan namun harus mendengar masukan dari para anggota di belakang demi kemajuan lebih baik.
Bagi Yohanes, pemimpin pun harus bejar dari ilmu padi yang merunduk saat sudah berbuah.
Untuk itu, dengan dimutasi dan menjalani tugas dan tanggung jawab ini, para pimpinan di lingkup Swasti sari harus bekerja keras dan berani membawa perubahan.
Hal itu kata dia, Kopdit Swasti Sari datang ke masyarakat bukan sebagai hama namun sebagai air dan pupuk untuk menghidupkan masyarakat.
“Saya meminta untuk kehadiran Kopdit Swasti sari di pedesaan mampu melihat kekurangan masyarakat anggota untuk dipenuhi,” ungkapnya.
Sementara itu, Dewan Penasehat Kopdit Swasti Sari, Jhon Tuba Helan pada kesempatan yang sama mengatakan, jabatan merupakan lingkungan pekerjaan dan di dalamnya ada tugas dan tanggung jawab.
Untuk itu, lanjut John pimpinan baru harus menerima kepercayaan tersebut untuk dikerjakan dengan penuh tanggung jawab.
Baginya dalam dunia ini, manusia digolongkan menjadi tiga yakni, Pertama golongan kerdil yang selalu menceritakan keburukan orang lain.
Kedua, golongan orang kecil, kata dia yakni, yang suka menceritakan apa yang ia miliki. Sebab bagi orang kecil harga adalah kebanggan sehingga bisa curi dan korupsi.
Dan yang ketiga adalah golongan orang besar yang selalu mencurahkan perhatian, waktu dan tenaga untuk orang lain.
“Orang besar suka melayani dan tidak suka mencuri yang bukan haknya. Ia berharap, para pimpinan yang baru ini mampu menempatkan diri paga golongan ketiga yang bekerja untuk masyarakat,”tandasnya. (Mou/VoN).