Maumere, Vox NTT- Pemuda Katolik cabang Sikka memiliki 5 prioritas kerja untuk dilaksanakan sepanjang periode 2017-2019.
Kelima program prioritas tersebut meliputi perluasan organisasi, pembangunan jaringan dan kerja sama, penguatan ekonomi dan kewirausahaan pemuda, kajian serta pendidikan.
Ketua Pemuda Katolik cabang Sikka, Andi Pio menyatakan tugas pertama yang mendesak untuk dilakukan pihaknya dalam wakyu dekat ini adalah perluasan organisasi melalui pembentukan Komisariat Anak Cabang.
Selain itu, Andi menerangkan di saat yang bersamaan pihaknya juga menggarap program kedua yakni pembangunan solidaritas dan kerja sama anatara Pemuda Ketolik dengan pemerintah, lembaga sosial dan organiasi-organisasi kepemudaan lainnya.
“Kami ingin mengalang solidaritas dan persatan di antara semua elemen yang ada di Sikka. Untuk mewujudkan itu kami punya program diskusi rutin yang kami sebut dialog kebangsaan,” terang Andi Pio kepada VoxNtt.com, Senin (10/7/2017).
Khusus untuk sektor ekonomi, Pemuda Katolik Sikka merencanakan pelatihan dan pendampingan koperasi dan kewirausahaan bagi kaum muda di Sikka.
Tujuannya agar mencetak calon wirausahawan-wirausahawan muda yang nantinya mengembangkan sektor koperasi dan usaha kecil menengah di Sikka.
Lebih jauh Andi menerangkan program prioritas berikutnya adalah pembentukan lembaga kajian.
Tugas lembaga kajian adalah untuk mengkaji persoalan-persoalan di Sikka baik itu yang berkaitan dengan situasi sosial politik maupun kebijakan pemerintahan.
“Kita butuh lembaga kajian yang independen dan mampu menyediakan analisis dan solusi terhadap berbagai persoalan di Sikka,” tegasnya.
Lebih jauh, Andi mengemukan Pemuda Katoilk Sikka juga menjadikan sektor pendidikan sebagai prioritas kerja.
Untuk bidang pendidikan Pemuda Katolik akan berupaya untuk memfasilitasi beasiswa pendidikan. Beasiswa pendidikan tersebut direncanakan untuk semua jenjang pendidikan yakni SD, SMP, SMA dan PT.
Sementara itu, seorang tokoh muda asal Habi, Kecamatan Kangae, Kabupaten Sikka, Aul Sobalokan mengapresiasi program-program prioritas Pemuda Katolik Sikka.
Meskipun demikian, Aul yang berprofesi sebagai advokat tersebut mengusulkan agar Pemuda Katolik juga membuka klinik hukum.
Menurutnya, klinik hukum tersebut penting sebagai ruang belajar bagi kaum muda Katolik di Sikka yang belajar hukum.
Selain itu, klinik hukum juga memberikan layanan hukum secara cuma-cuma kepada umat Katolik atau masyarakat lintas agama yang memiliki kasus hukum.
“Setidaknya ada konsultasi hukum dan advokasi non litigasi untuk masyarakat yang sedang berhadapan dengan persoalan hukum,” ujar Aul Sobalokan kepada VoxNtt.com, Senin (10/7/2017). (Are De Peskim/VoN)