Borong, Vox NTT-Warga Tilir Desa Benteng Riwu Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur (Matim) mengaku kecewa dan kesal dengan pihak puskesmas Tilir.
Kekesalan itu muncul lantaran dua pasien gawat darurat yang membutuhkan bantuan mobil ambulans, malah mobil dinas itu diparkir di rumah pribadi.
Efrem, salah satu warga Tilir kepada VoxNtt.com melalui telepon, Kamis (13/7/2017) menceritakan dua pasien gawat darurat di puskesmas Tilir itu yakni; satu dirawat tanggal 9 Juli jam 3 sore. Dia pasien infeksi saluran kencing.
Kedua, tanggal 12 juli jam 12 malam, pasien pendarahan. Kemudian kedua pasien tersebut mau dirujuk ke rumah sakit tapi terkendala mobil ambulans.
“Ambulans milik puskesmas Tilir tidak berada di tempat. Informasinya parkir di rumah sopir kebetulan Kepala puskesmas juga satu kampung denganya,” kata Efrem.
Lebih parahnya lagi, kata Efrem saat ditelepon oleh petugas, sopir hanya menjawab bahwa dirinya capeh.
“Aneh sekali. Kenapa dia terima tugas kalau tidak selau siap bekerja. Apalagi ini melayani maayarakat. Dia kan digaji. Kami sangat kesal dengan alaasan sopir itu. Kalau begitu berhenti saja. Masih ada orang lain yang mau bekerja,” tukasnya.
Dikatakan Efrem, pihak keluarga pasien infeksi saluran kencing terpaksa menyewa mobil pick up milik Pastor Paroki setempat dengan Rp 400 ribu.
Kemudian pasien pendarahan memakai mobil dana DAK milik Pemda Matim dengan biaya sebesar 700 ribu.
“Mobil kayu dana DAK milik Pemda Matim juga tidak tahu pengelolanya siapa dan dipertuntukan ke siapa,” kata Efrem.
Dia berharap Pemkab Matim bisa menindak tegas pihak puskesmas Tilir yang lalai melayani masyarakat. (Nansianus Taris/VoN)