Mbay, Vox NTT-Tahun 2017 ini, Kabupaten Nagekeo belum bisa melaksanakan program penanaman tebu.
“Dengan demikian, kita sangat membutuhkan investor untuk membangun pabrik gula, sehingga masyarakat bisa menanam tebu secara besar-besaran dan hasil panenannya langsung diambil atau didrop ke pabrik. Itulah yang menjadi alasan mengapa kita belum menerapkan program pengembangan atau penanaman tebu, karena pendekatannya yang berbeda dengan jenis tanaman lain,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nagekeo, Wolfgang Lena kepada VoxNtt.com saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (18/7/2017).
Penanaman tebu kata Wolfgang harus menggunakan pendekatan Agro industri, dan dilakukan secara besar besaran untuk kepentingan pabrik gula.
Menurut Kadis Wolfgang, dirinya hingga saat ini masih terus mencari para investor untuk bisa berinvestasi di Kabupaten Nagekeo dengan membangun pabrik gula.
Karena kondisi alam Kabupaten Nagekeo dan wilayah sekitarnya masih sangat luas dan cocok untuk pengembangan industri gula di Flores bahkan NTT.
“Kesulitan kita adalah bagaimana mendapatkan investor dan mereka mau berinvestasi di Nagekeo. Ada ribuan hektar lahan tidur yang belum dimanfaatkan, yang bisa di dorong untuk pengembangan Tebu,” ujarnya.
Wolfgang menjelaskan yang bisa diterapkan di Nagekeo selama ini dari program unggulan nasional di bidang Pertanian hanyalah padi, jagung, kedelai, bawang, cabe, dan sapi.
“Pada 2017 kita akan konsen pada bawang, cabe dan sapi, sementara tebu belum bisa kita terapkan,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Desa Aeramo Seravinus Mena mengatakan niat pemerintah untuk mengembangkan tanaman tebu dengan tujuan agar dibangun pabrik gula di Nagekeo perlu disambut baik dan didukung.
Alasannya lahan tidur di wilayah Kabupaten Nagekeo sangat luas dan memungkinkan untuk pengembangan tanaman tebu.
Selain itu, bila benar didirikan pabrik tebu, maka akan menyerap tenaga kerja yang cukup besar serta ada pertumbuhan ekonomi masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Sebagai pemerintah yang berada pada tingkat bawah dan langsung berada dengan masyarakat setiap hari, kami sangat mendukung program pengembangan Tebu di Nagekeo, karena dari aspek lahan sangat memungkinkan,” kata Seravinus. (Arkadius Togo/AA/VoN)