Mbay, Vox NTT- Iki Mea, sebuah tarian kebanggaan asal Nagekeo mewarnai penutupan Hari Ulang Tahun (HUT) koperasi ke-70 tingkat provinsi NTT di kabupaten itu, Sabtu (29/7/2017).
Upacara penutupan itu dilakukan oleh Wakil Gubernur NTT, Benny Alexander Litelnoni di Lapangan Berdikari Danga-Nagekeo.
Tarian Dhero Iki Mea missal yang berlangsung sungguh meriah itu melibatkan beberapa penari, mulai anak SD sampai tingkat SMA/SMAK yang ada di Kabupaten Nagekeo.
Tampak, lenggak-lenggok tarian juga dikuti oleh Wakil Gubernur NTT Benny Alexander Litelnoni, Ketua DPRD Provinsi NTT Anwar Pua Geno, Pimpinan DPR kabupaten/kota se-NTT, serta Bupati dan utusan dari 18 kabupaten.
Dhero tersebut dipimpin langsung oleh Bupati Nagekeo Elias Djo.
Baca: Di Nagekeo Masih Banyak Koperasi yang Belum Berbadan Hukum
Berdasarkan data yang dihimpun VoxNtt.com, acara HUT koperasi yang ke-70 tingkat Provinsi NTT, dari 22 kabupaten/kota se-NTT, hanya 18 kabupaten yang mengikuti kegiatan tersebut.
Yang tidak hadir yakni, Kabupaten Belu, Malaka, Kota Kupang, dan Sabu Raijua.
Merasa Senang
Bupati Nagekeo Elias Djo mengatakan masyarakat di kabupaten itu merasa gembira karena mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah penyelenggaraan HUT koperasi ke-70 tingkat provinsi NTT.
Menurut dia, suasana keakraban dan kekeluargaan begitu terasa di antara sesama pelaku koperasi.
Kerja sama yang baik terjalin melalui wadah koperasi untuk saling menolong dan menopang, kata Djo, sesungguhnya bagian dari berwatak sosial dan bersemangatkan kegotong-royongan.
Dia menjelaskan, tema HUT koperasi yang ke-70 itu yakni, ‘Koperasi kuat menjamin pemerataan ekonomi dan mewujudkan keadilan sosial’.
Tema ini kata Djo, menggiring logika pada ketangguhan wadah koperasi sebagai jaminan pemerataan ekonomi dan keadilan sosial.
Karena itu, koperasi harus terus mendapat energi baru agar mampu memelihara eksistensi dirinya. Sumber energi koperasi ada pada banyaknya anggota dan komitmen anggota dalam berinvestasi.
Menurut Bupati Djo, desa menjadi yang menjadi basis masyarakat miskin, idealnya perlu saling bahu-membahu membangun ekonomi kerakyatan melalui wadah koperasi.
Sebab, kenyataannya saat ini belum cukup tersentuh dan juga belum cukup berperan.
Kecuali kata Djo, desa-desa penerima dana anggur merah yang sudah memiliki koperasi. (Arkadius Togo/AA/VoN)