Labuan Bajo, Vox NTT-Peserta jelajah Sepeda Kompas, Diah Kusumo Dewi merasa kagum dengan keindahan kampung adat Wae Rebo di Kecamatan Satamese Barat, Kabupaten Manggarai.
Kegaguman itu disampaikan Diah Kusumo Dewi di Labuan Bajo, Kamis (17/8/2017) usai tiba di Finish Etape Jelajah Sepeda Kompas di Pulau Flores.
Dia mengatakan dari seluruh obyek wisata yang dikunjungi oleh 52 peserta pejelajah Sepeda Kompas di Flores hanya Wae Rebo yang indah.
“Saya jatuh cinta dengan Wae Rebo dan akan kembali kesana bersama keluarga nanti kalau libur, ” ujar Dewi.
Perempuan yang bekerja pada salah satu perusahan BUMN di Jakarta itu merasa kagum dengan Wae Rebo karena kampung adat yang masih menjaga keaslian budaya dan adat istiadat.
“Apalagi dengan keramahan masyarakat Kampung Wae Rabo, ” katanya.
Dia mengaku akan menceritakan keindahan Wae Rebo kepada teman-teman kerja dan keluarga di Jakarta.
Menurutnya, yang menjadi perhatian di Wae Rebo adalah infrastruktur jalan dari Ruteng menuju Wae Rebo.
Dia berharap agar pemerintah segera memperhatikan infrastruktur menuju Wae Rebo itu.
“Jalan menuju Wae Rebo mesti diperbaiki. Tapi jalan kaki berkilo-kilo, terobati dengan keindahan Kampung Wae Rebo, ” tuturnya.
Atmaji, peserta dari Jakarta juga mengaku kagum dengan keindahan Wae Rebo. Dia berharap agar masyarakat Wae Rebo untuk terus menjaga kampung itu.
“Dari seluruh obyek wisata, Wae Rebo yang Top, ” ujarnya.
Pemimpin Redaksi (Pemred) Harian Kompas, Budiman Tanuredjo mewakili panitia pejelajah Sepeda Kompas berjanji akan mempromosikan Kampung Wae Rebo melalui Media milik Kompas Grup seperti Harian Kompas, Kompas. com dan Kompas TV.
Tanuredjo mengaku masyarakat Kampung Wae Rebo mengaku merasa tidak diperhatikan oleh Pemerintah terkait infrastruktur di Kampung adat itu.
“Tua adat Kampung Wae Rebo, Pak Alex meminta agar Wae Rebo diperhatikan oleh Pemerintah, ” kata Tanuredjo. (Gerasimos Satria/AA/VoN)