Kefamenanu,Vox NTT-Philipus Kono (63), pria yang sesuai KTP berdomisili di kelurahan Manumuti, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu ditemukan tewas di hutan Haumen’ana, Desa Sifaniha, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten TTU pada Selasa (29/08/2017 ).
Korban yang sehari-hari diketahui bekerja sebagai penjaga malam di bengkel dinas PU kabupaten Belu tersebut ditemukan tewas, setelah menghilang dari rumahnya di Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki Anleu sejak Rabu, 21 Juni 2017 sekitar pukul 10 malam.
Jenazah Philipus ditemukan setelah dicari oleh pihak keluarga dengan bantuan warga desa Sifaniha.
Wendelina Bete, isteri korban saat diwawancarai Vox NTT menjelaskan bahwa sebelum korban menghilang dari rumah pada malam itu, keduanya sempat terlibat perselisihan.
Perselisihan terjadi lantaran korban mencurigai isterinya memiliki pria idaman lain.
“Waktu itu kami baru habis makan malam, dia (almarhum) omong bilang tidak lama saya suruh orang tangkap kau. Makanya saya jawab, dengan laki-laki siapa? Saya hanya tinggal dengan bapak saja” kisah Wendelina.
Selepas pertengkaran tersebut, lanjut Wendelina, almarhum langsung meninggalkan rumah tanpa pamitan sama sekali.
Ia pun menambahkan bahwa sebelum malam itu, korban pun sudah sering meninggalkan rumah tanpa pamit apabila keduanya cekcok.
Lebih lanjut Wendelina mengungkapkan bahwa setelah satu minggu korban menghilang dari rumah, pihak keluarga langsung membuat laporan orang hilang ke Polsek Biboki Anleu.
Yohanes Haki selaku Ipar korban yang turut serta dalam melakukan pencarian korban mengungkapkan bahwa sebelum mencari Philipus, dirinya didatangi dalam mimpi.
Dalam mimpinya itu, Philipus menceritakan bahwa dirinya sementara kesusahan dalam hutan belantara sembari memberikan petunjuk terkait keberadaannya.
“Di mimpi itu, kunyadu (korban) beritahu bilang nanti saat pergi cari nanti ada petunjuk, makanya karena atas dasar itu mimpi kami pergi cari korban di hutan” cerita Haki.
Haki menuturkan saat jasad korban ditemukan, posisinya dalam keadaan terlentang di bawah pohon tanpa mengenakan sehelai pakaian pun. Kepalanya pun sudah terpisah dari badan. Sementara tangan kiri korban dan kedua tungkai kakinya sudah tidak kelihatan lagi.
Setelah menemukan jasad korban, Haki mengaku pihak keluarga langsung melapor ke Polsek Biboki Anleu.
Lebih lanjut ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini keluarga masih menunggu pihak rumah sakit untuk melakukan otopsi guna mengetahui penyebab kematian korban.
Hingga berita ini diturunkan, jenazah korban masih berada di ruang jenasah RSUD TTU. (Eman/VoN).