Borong, Vox NTT– Chan Joma, Koordinator puluhan Tenaga Harian Lepas (THL) yang tidak lolos seleksi pada Januari 2017 lalu kembali mempertanyakan nasib mereka yang hingga kini belum direspon oleh Dinas Kesehatan Manggarai Timur (Dinkes Matim).
“Sudah tiga kali aksi di DPRD. Satu kali aksi di kantor Bupati. Namun, semuanya sia-sia. Sampai hari ini, tuntutan itu belum juga jelas,” ujar Chan kepada VoxNtt.com, Jumat (8/9/2017).
Bahkan dalam beberapa kali aksi tersebut, Chan dan kawan-kawan sudah menyerahkan nama-nama THL yang tidak diakomodir oleh Dinkes Matim kepada Komisi C DPRD Matim. Komisi C pun kala itu berjanji untuk memperjuangkan nasib THL kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Matim.
“Saya sudah serahkan 36 nama teman-teman THL yang tidak diakomodir. Sedihnya sampai sekarang tidak ada kabar,” tegas Chan.
Sampai hari ini, kata dia, peserta THL yang tidak diakomodir oleh Dinkes itu masih menunggu jawaban pemerintah terkait nasib mereka.
Menurutnya, pemerintah semestinya membalas pengorbanan THL yang sudah lama mengabdi sebagai tenaga sukarela.
“Sudah banyak jiwa yang diselamatkan oleh mereka. Tetapi itu diabaikan. Dinkes malah mengakomodir orang yang belum lama bekerja. Aneh sekali,” kata Chan mengeluh.
Dia pun berharap kepada Dinkes Matim agar mengakomodirkan kembali puluhan THL yang tidak diakomodir dalam seleksi.
“Kasian mereka. Mereka itu sudah berkeluarga dan butuh makan. Bagaimana mau hidup kalau mengharapkan dari sukarela. Lebih baik kasih gaji merela daripada kasih THL di kantor Dinkes yang rasio kerjanya lebih berat daripada mereka yang di lapangan,”katanya. (Nansianus Taris/AA/VoN)