Borong, Vox NTT-Tokoh muda asal Borong, Edi Dahal mengecam keras tindakan Erik Saka, oknum PNS di Dinas Pertanian Manggarai Timur (Matim).
Edi Dahal menilai Erik Saka mati rasa dan tidak bertanggung jawab usai melakukan penabrakan terhadap Indra Pramana, siswa kelas 9 SMPN 1 Borong yang berasal dari Kampung Watu Ipu, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong-Matim.
Baca: Diduga Mabuk, Oknum PNS di Matim Berbuat Ulah Saat Pawai Pembangunan
Insiden penabrakan tersebut terjadi saat kegiatan pawai pembangunan di Dermaga Pantai Borong pada 19 Agustus lalu.
“Karena itu, sebagai kaum muda Matim, saya mengecam tindakan oknum PNS tersebut. Ini merupakan prilaku yang tidak manusiawi. Saya minta, dia jangan mati rasa. Dia jangan pura-pura tidak tahu. Seolah-olah merasa diri benar dan hebat,” kata Edi Dahal kepada VoxNtt.com di Borong, Kamis (14/9/2017).
Dia menegaskan, seharus sebagai orang Manggarai Erik Saka harus memahami adat jika telah terjadi kesalahan.
Minimal ia mampu bertanggung jawab dengan menemui keluarga korban setelah melakukan aksi tidak terpuji itu.
Baca: Korban yang Ditabrak Traktor Minta Pelakunya Diproses Hukum
“Saya berharap agar pihak berwajib untuk bisa menanggapi atau memeroses pelakunya. Minta pertanggungjawaban dari oknum PNS tersebut. Pemerintah dalam hal ini bupati mesti copot dia dari jabatannya. Mental apatis di kalangan birokrasi tidak boleh dibiarkan,” tegasnya. (Nansianus Taris/AA/VoN)