Labuan Bajo,Vox NTT- Kepolisian resort Manggarai Barat (Polres Mabar) diminta segera mengusut tuntas kasus dugaan pembunuhan Feliks Salut di Desa Golo Sepang Kecamatan Boleng.
Feliks Salut yang adalah guru di SDN Terang ditemukan tewas di hutan oleh warga Golo Sepang pada 14 Januari 2017 lalu. Korban ditemukan setelah warga melalukan pencarian selama dua hari lamanya.
Istri Feliks Salut, Karolina Liha kepada VoxNtt.com, Rabu (27/9/2017) di Labuan Bajo menuturkan saat suaminya ditemukan tewas, tampak luka pada pelipis bagian kanan dan luka memar pada bagian badan lainnya.
“Melihat kematiannya (Feliks Salut) seperti itu, kami minta Polisi yang ada di lokasi saat itu untuk melakukan otopsi dan visum. Namun, pihak Polisi mengarahkan agar korban dibawa ke rumah,” tuturnya.
Dia mengaku Feliks meninggalkan rumah pada Jumat,13 Januari 2017 sekitar pukul 14.00 Wita.
Keluarga tidak mengetahui persis korban meninggalkan rumah.
Kebiasaan korban setiap harinya pada pukul 17.00 Wita sudah harus berada di rumah. Namun sayangnya, saat ajal menjemputnya kala itu korban tidak pulang.
“Karena tidak pulang, keluarga dan warga Golo Sepang melakukan pencarian dari malam hingga pagi. Namun,tidak ditemukan,” ungkapnya.
Feliks Salut baru ditemukan warga pada Sabtu, 14 Januari 2017 pukul 14.00 Wita.
Keluarga saat itu menginginkan agar jasatnya untuk dibawa ke Puskesmas atau rumah sakit.
Namun,pihak Polisi yang ada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) menyarankan agar korban diantar ke rumah.
Karolina menambahkan pihak keluarga selama tiga hari lamanya menunggu Polisi agar diotopsi.
Pihak kepolisian yang diwakili oleh Nanang dari Polsek Nggorang menyampaikan jika diotopsi, keluarga harus menyiapkan Rp 150 juta.
“Kami tidak punya uang sebanyak itu saat itu dan kami tetap menginginkan agar diotopsi,”tuturnya.
Keluarga Feliks Salut, Petrus Pato mengatakan sampai saat ini tidak menerima kematian saudara mereka.
Sehingga pada 15 September 2017 lalu, pihaknya kembali melaporkan peristiwa dugaan pembunuhan itu kepada pihak Polres Mabar.
“Kami sudah melapor itu ke Pihak Polres Mabar.Kami berharap agar pihak Polres segera mengungkap pelaku pembunuhan itu,” harap Pato.
Kuasa Hukum Keluarga, Irenius Surya mengaku pihaknya sudah menyerahkan sejumlah bukti foto korban saat ditemukan tewas kepada Polres Mabar. (Gerasimos Satria/AA/VoN)