Atambua, Vox NTT- Sudah puluhan tahun sejak masih bergabung dengan desa dan kecamatan induk, Renrua selalu terlupakan dari berbagai agenda dan pembagian kue pembangunan.
Keluhan akan infrastuktur, baik kesehatan, pendidikan, serta jalan raya masih terus menjadi bunga tidur masyarakat Renrua.
Keluhan masyarakat dan penantian akan sentuhan pembangunan seolah menjadi litani kehidupan berbangsa yang tak terhingga di tepian negeri.
Betapa tidak, selain akses air bersih yang harganya mencekik.
VoxNtt.com menemukan sebuah gedung Sekolah Dasar yang bangunannya sudah usur dan tidak layak bagi berlangsungnya proses belajar untuk anak-anak.
Disampaikan beberapa tokoh adat di Desa Renrua, sesungguhnya masyarakat ingin sekali untuk merubah kehidupan.
Tetapi potensi alam dan hasil perkebunan yang melimpah tidak dijembatani dengan baik agar mereka memasarkan hasil perkebunan yang diproduksi.
Selain untuk menunjang kesejahteraan 1.139 jiwa, ketersediaan infrastruktur yang memadai dapat menjadi pintu masuk terselenggaranya berbagai program pemerintah.
“Kami sangat merindukan perbaikan infrastruktur. Karena dengan demikian, semua program pemerintah bisa berjalan dengan baik. Bagaimana orang mau sekolah kalau tidak sehat? Lalu bagaimana guru-guru mau mengajar jika hanya diharhai 100.00 per bulan sebagai pengganti transport. dan terimya enam bulan sekali?,” keluh Videlis Meta, Ketua BPD Desa Renrua.
Dirinya mengharapkan agar ada kesinambungan dalam pelaksanaan program pembangunan di Renrua.
Disampaikan, pertanian dan kesehatan masyarakat tidak akan meningkat statusnya jika pendidikan termasuk sekolah dan kesejahteraan guru masih terus diabaikan.
Berbagai kegiatan pembangunan yang masih terus jadi bahan penantian merupakan persoalan-persoalan yang sudah beberapa kali diusulkan melalui kegiatan musrenbang hingga tingkat kabupaten, nmun belum direspon oleh pemerintah.
Program listrik, rumah layak huni, jalan raya dan air bersih masih menjadi sesuatu yang mahal dan menjadi kerinduan masyarakat Renru.
Pemerintah Desa Renrua melalui kepala Desa Renrua secara tegas menyatakan bahwa Pemerintah Desa sangat siap untuk bekerja dan mendukung program pemerintah baik daerah maupun pemerintah pusat, termasuk agenda pemberdayaan Ekonomi seperti Anggur merah dan program lainnya.
Namun, hal itu akan terwujud jika masyarakat bisa merasakan mudahnya melakukan aktivitas ekonomi.
“Kita mau kerja sama dengan semua stakholder sehingga kita bisa mengurangi ketertinggalan. Kalau kita berhasil membangkitkan ekonomi masyarakat, maka kita bisa menyamai daerah lain,” pinta Eduwardus.
Selain infrastryktur, Eduwardus juga mengharapkan agar pembangunan manusia menjadi agenda utama. Salah satu aspek yang butuh untuk segera dibenahi adalah gedung sekolah dasar di kampung itu. (Marcel/AA/VoN)