Borong, Vox NTT- Sempat ada wacana mediasi, namun hingga kini kisruh antara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manggarai Timur (Kadis PK Matim) Frederika Soch dengan seorang kontraktor bernama Maria Landang belum menemukan titik terang.
Polemik dugaan pemerasan terhadap Maria Landang oleh Kadis Frederika itu sempat diwacanakan bakal dimediasi oleh pihak Inspektorat Matim. Namun hingga kini masih berlanjut.
Kepala Inspektorat Matim, Mikael Kenjuru mengaku pihaknya buntu menyelesaikan persoalan dugaan pemerasan tersebut.
Itu karena kedua belah pihak saling mempertahankan kebenaran masing-masing.
“Bukti dan saksi tidak ada, bagaimana kita bisa menyimpulkan, kita buntu untuk menyelesaikan,” tegas Kenjuru saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (25/10/2017).
Baca Juga:
- Kontraktor Tuding Kadis PK Matim Lakukan Pemerasan Rp 200 Juta
- Inspektorat Sudah Panggil Kadis PK Matim dan Kontraktor Maria Landang
- Kisruh Kontraktor Vs Kadis PK Sulit Disimpulkan Inspektorat Matim
Menurut dia, kasus tersebut sangat sulit dibuktikan dan disimpulkan pihak inspektorat. Sebab, hingga kini belum ada bukti dan saksi apakah betul Maria Landang pernah diperas oleh Kadis Frederika.
“Niat baik kami untuk menyelesaikan harus ada pengorbanan, menyampaikan hal yang sebenarnya. Tidak boleh mengarang, apalagi yang mendengarkan hanya kedua pihak. Kalau ada yang mendengarnya, kita bisa tanya ke orang lain. Ini tidak ada saksi,” tandas Kenjuru.
Sebelum menangani masalah tersebut, pihaknya berupaya agar menemukan hal positif. Namun lantaran belum ada bukti dan saksi atas dugaan pemerasan tersebut, Kenjuru berkomitmen agar menyelesaikannya secara kekeluargaan.
“Itu kita harus komitmen, apa-apa yang akan dibicaarakan. Arah pembicaraan jelas, kalau semua soal dibicarakan itu malah akan membuat masalah tambah runcing,” tegasya.
“Jika kedua belah pihak tetap pertahankan prinsip masing-masing, silahkan tempuh jalan lain,” tambah dia.
Penulis: Nansianus Taris
Editor: Adrianus Aba