Ende, Vox NTT-Upaya memperbaiki perilaku membuang sampah pada tempatnya masih jauh panggang dari api.
Kabupaten Ende, NTT misalnya, selama ini gencar mempromosikan potensi wisata justru menaruh perhatian yang miris.
Bagaimana tidak, tumpukan sampah menjadi pemandangan yang buruk setiap pintu masuk kota Ende.
Seperti halnya, di KM 15 jalan negara Ende-Maumere, terlihat beberapa titik tumpukan sampah.
Padahal, tempat itu bukan merupakan tempat pembuangan akhir.
Berbagai jenis sampah yang sebagiannya bertebaran merusak pemandangan. Mulai dari sampah pelastik, sampah kertas, sampah kaca hingga sampah pembalut.
Selain merusak pemandangan, aroma tak sedap pun tercium disana.
Begitu pula tumpukan sampah sebelah barat wilayah kota Ende persis di daerah perbatasan Desa Rukuramba Kecamatan Ende.
Sampah bertebaran di bibir jalan hingga dibuang ke tepi laut. Bau amis juga tercium disana.
Kondisi ini dianggap sangat mempengaruhi terhadap pengunjung yang hendak ke Ende. Apalagi bagi wisatawan.
Faisal seorang warga asal Desa Rukuramba mengaku, pembuangan sampah kerap berasal dari wilayah Kota Ende.
Ia pernah menyaksikan pembuangan barang bekas menggunakan mobil jenis pickup.
“Biasa malam-malam mereka sengaja parkir dan buang sampah di pinggir jalan. Saya pernah melihat,”kata Faisal polos saat ditemui di Rukuramba, Nangaba, Senin (30/10/2017) pagi.
Bagi masyarakat Rukuramba, jelas Faisal, sampah kerap dilakukan dengan cara bakar dan atau dikubur. Tidak dibuang di pinggir jalan maupun di bibir pantai.
“(Kami) biasanya kubur. Kalau tidak kami bakar untuk sampah yang kering,”ujar dia.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba