Ende, Vox NTT-Menjelang pergantian tahun, pedagang terompet dan petasan di Kota Ende, Kabupaten Ende, NTT mulai menjamur di sejumlah titik. Pedagang musiman ini berasal dari Ende dan dari luar kota.
Pantauan VoxNtt.com sepekan terakhir, pedagang terompet, petasan dan kembang api menyebar di dalam kota Ende. Mulai dari jalan Gatot Subroto, Jalan Kelimutu, Pasar Potulando, Pasar Mbongawani hingga di emperan toko.
Tiga jenis alat hiburan yang sedang tren ini memang mulai dipasarkan sejak sebelum Natal. Para penjual menggelar lapak seadanya untuk menjajakan barang dagangannya.
Fahri (32), seorang pedagang asal Jawa Barat menyatakan harga terompet yang dijual sesuai dengan jenis dan ukuran. Mulai harga Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu.
“Saya sering jualan di sini. Ya, keuntungan untuk biaya hidup,” ujar Fahri ditemui di kompleks pertokoan, Kamis pagi.
Sebelah lapak Fahri, pedagang asal Ende Faizal (41) menggelar lapak serupa. Berbeda dengan Fahri yang khusus menjual terompet, lapak Faizal lebih banyak menjual kembang api dan petasan.
Berbagai jenis kembang api dipasarkan disana. Harga pun berbeda sesuai dengan jenis.
“Kalau petasan sih juga harga variasi. Tergantung ukuran yang mana,” kata Faizal yang sedang menata barang dagangannya.
Ia menjelaskan, saat ini pasaran kembang api dan petasan bersaing dengan pedagang yang berasal dari luar Ende. Berbeda pada tahun-tahun sebelumnya yang mendapatkan keuntungan secara signifikan.
“Banyak bersaing, jadi harus benar-benar tabah. Ya, (keuntungan) berkurang karena penjual sudah banyak,” ucap Faizal.
Penulis: Ian Bala
Editor: Adrianus Aba