Atambua, Vox NTT-Polres Belu bersama pasukan pasukan anti huru-hara (PHH) dan pasukan anti anarkis (PAA) Brimob Suden II Atambua berhasil melumpuhkan tiga orang teroris yang menyusup masuk dalam aksi demonstrasi, terkait ketidakpuasan pendukung salah satu pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur NTT di wilayah itu
Disaksikan VoxNtt.com, Senin (12/02/2017), awalnya massa bergerak dari arah Polres dan melakukan aksi damai di lapangan umum Atambua.
Tiga puluh menit aksi damai berjalan tertib.
Namun, diduga ada penyusup masuk ke kerumunan massa. Situasi pun berangsur menjadi gaduh dan massa mulai anarkis.
Massa melempari polisi yang sigap mengamakan jalannya aksi damai dengan menggunakan batu dan botol air mineral,
Meski berulang kali diimbau untuk tidak anarkis, massa malah semakin beringas menyerang aparat yang sudah membentuk benteng pertahanan.
Melihat keadaan semakin genting, sambil melakukan langkah-langka persuasif, polisi menggerakan sebuah mobil water canon untuk mengurai massa.
Upaya tersebut tidak membuahkan hasil karena masda malah mulai membakar ban bekas.
Akibat tidak bisa dibendung, massa pendemo dibubarkan secara paksa oleh Kepolisian dan Brimob dengan menggunakan sebuah mobil water canon. Tembakan gas air mata oleh anggota PAA Brimob menyasar ke kerumunan massa aksi.
Setelah massa dipukul mundur, tiba-tiba sebuah bom berskala besar diledakkan di tengah lapangan.
Dari arah barat, tiga orang bergerak dan secara membabibuta menyerang polisi dengan senjata laras panjang.
Kontak senjata terjadi antar polisi dengan ketiga oknum terduga teroris tidak terhindarkan lagi.
Setelah kurang lebih 30 menit terjadi kontak senjata, polisi berhasil mengamankan tiga orang terduga teroris yang sudah meledakan sebuah bom terlebih dahulu.
Setelah dilumpuhkan, ketiga terduga teroris dibawa ke Mapolres Belu dengan sebuah mobil mini barak kuda.
Simulasi ini diperagakan pada Apel Gelar Pasukan Operasi Mantap Praja Turangga dalam rangka pengamanan pilkada serentak 2018, di wilayah Kabupaten Belu dan Kabupaten Malaka.
Simulasi diadakan guna mengantisipasi kejadian- kejadian yang tidak diinginkan pada Pilkada 2018 mendatang.
Penulis: Marcel Manek
Editor: Adrianus Aba