Larantuka, Vox NTT-Tim medis dari Puskesmas Waimana, Kecamatan Ile Mandiri, Kabupaten Flores Timur melakukan pemeriksaan kesehatan Ile Nuku Piran, eks Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang menderita gangguan jiwa atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), Sabtu, (24/03/2018).
Disaksikan VoxNtt.com tim medis yang melakukan pemeriksaan adalah tenaga dokter dari puskesmas Waimana, Kepala Seksi Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa (P2P-KESWA) Puskesmas Waimana, beserta 2 staf tenaga kesehatan desa Lewohala.
BACA: Ile Nuku Piran, TKI Penderita Gangguan Jiwa yang Ditolak Keluarganya
Dr. Fitri Florentina, kepada Voxntt.com, menjelaskan, diagnosis sementara, Bapak Ile Nuku Piran, menderita gangguan psikosis dan Dimensia.
Dijelaskan Florentina, Psikosis adalah gangguan kejiwaan yang ditandai dengan ketidakmampuan individu yang menilai kenyataan yang terjadi, seperti: halusinasi dan waham. Sedangkan Dimensia adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan fungsi otak, seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, memahami sesuatu, serta menurunnya kecerdasan mental.
BACA: Dinsos Flotim Bantu Ile Nuku, Eks TKI yang Menderita ODGJ
“Hasil pemeriksaan sementara, ada kemungkinan bapak Ile Nuku, menderita gangguan Psikosis dan Dimensia. Namun terkait psikosis, hasilnya tidak terlalu kuat. Selain Diagnosis banding Psikosis dan dimensia ini, Ile Nuku mengidap darah tinggi, dan kolesterol tinggi. Dimensia dan psikosis ini masih dugaan sementara”, jelas Florentina kepada VoxNtt.com usai pemeriksaan kesehatan Bapak Ile Nuku.
Florentina melanjutkan, hasil pemeriksaan ini akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan (DINKES) dan Dinas Sosial (DINSOS)Kab. Flores Timur. Pihak puskesmas, kata dia, akan terus berkoordinasi dengan kedua instansi terkait guna menangani kesehatan Bapak Ile Nuku agar dapat kembali pulih.
Penanganan ODGJ
Kepala pemegang program P2P-KESWA dari puskesmas Waimana, Ibu Yuliana Peni Duli, mengatakan data sementara yang dihimpun, terdapat 11 orang penderita gangguan jiwa atau ODGJ di Kecamatan Ilemandiri.
“Ini data sementara yang dihimpun. Kemungkinan akan bertambah. Data terdahulu desa Lewohala terdapat 2 ODGJ. Namun, beberapa laporan terakhir masuk,desa Lewohala sendiri terdapat 7 ODGJ. Jadi kemungkinan jumlah ODGJ di Kec. Ilemandiri akan bertambah”, tutur Yuliana.
Yuliana, demikian disapa kepada VoxNtt.com menjelaskan penanganan terhadap ODGJ akan lebih intensif melalui Program Indonesia Sehat dan Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
Dalam program PIS-PK Indikator keluarga sehat disebutkan dalam poin ke delapan, tentang ODGJ berhak mendapatkan pengobatan dan tidak boleh ditelantarkan. Dengan program PIS-PK ini, pasien ODGJ akan didatangi oleh petugas kesehatan puskesmas dari rumah ke rumah, jelas Yuliana.
Penulis: Sutomo Hurint
Editor: Irvan K