Mbay, Vox NTT-Sekolah Dasar Inpres (SDI) Tonggurambang Kecamatan Aesesa diduga kurang diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nagekeo.
Pasalnya, sekolah yang dibangun tahun 1994 itu belum ada pagar keliling dan tidak ada listrik dari PLN.
Akibatnya, pada malam hari atau hari libur sekolah yang letaknya di pinggir jalan menuju Pelabuhan Marapokot itu berubah menjadi kandang kambing milik warga setempat.
“Saya jujur saja pak. Kami sama sekali tidak diperhatikan dari Pemda (Nagekeo). Setiap kali kita ajukan untuk pembangunan di sekolah ini tidak ada respon. Sehingga kami mau bangun sesuatu terpaksa kami keluarkan uang sendiri dan ambil sedikit dari dana BOS dan dana komite,” kata Kepala SDI Tonggurambang Bonefasius Busa yang ditemui VoxNtt.com di sela-sela kegiatan kerja bakti di sekolahnya, Selasa (03/04/2018).
Boni mengatakan, hingga kini SDI Tonggurambang masih banyak kekeurangan fasilitas.
Dia menyebut kekurangan yang dialami, seperti, pagar pengaman, perpustakaan dan listrik. Selain itu, pihaknya juga mengalami kekurangan ruangan kegiatan belajar mengajar (KBM).
Menurut Boni, untuk mengantisipasi agar hewan tidak masuk ke halaman sekolah pihaknya mengerjakan pagar darurat dari bambu.
Pembuatan pagar darurat tersebut menggunakan uang yang dikumpulkan dari guru-guru.
Bukan hanya itu, Boni dan rekan gurunya juga memperbaiki WC sekolah yang rusak dengan memakai uang sendiri.
Dia menambahkan, ada empat ruangan yang telah direhab adalah bantuan dari PLAN, sebuah lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang perlindungan anak di Indonesia.
Atas berbagai kekurangan tersebut, Boni berharap Pemkab Nagekeo bisa membantu dana seadanya untuk membangun pagar, ruangan perpustakaan, dan merehab kamar WC yang rusak.
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Adrianus Aba