Kefamenanu, Vox NTT- Kasie Pidsus Kejari TTU Kundrat Mantolas mendapat dukungan warganet facebook untuk mengusut tuntas sejumlah kasus korupsi di kabupaten itu.
“Maju terus pak Kunrat (Kundrat Mantolas)…tak perlu gentar, sikat habis tikus2 penjarah uang rakyat….,” tulis akun facebook Osi pada kolom komentar di bawah judul berita ‘Kasus Dana Desa Noenasi, Ranti Kore Segera Disidangkan’.
Kundrat Mantolas memang akhir-akhir ini sangat garang dalam mengusut dan menindak tegas sejumlah kasus korupsi di Kabupaten TTU.
Salah satu kasus yang saat ini sedang ditanganinya yakni, dugaan penyalahgunaan Dana Desa Noenasi, Kecamatan Miomafo Tengah.
Dalam kasus yang diduga merugikan keuangan Negara sebesar Rp 400 juta lebih tersebut, Kejari TTU berhasil menyeret tiga terdakwa ke Pengadilan Tipikor Kupang.
Ketiganya yakni, Peranti Kore alias Ranti selaku supplier, Milikhior Paot Aomenu Kepala Desa Noenasi dan mantan Sekdesnya, Siprianus Olin.
Keganasan Kundrat Mantolas dalam mengusut sejumlah kasus korupsi di TTU membuatnya sering mendapat ancaman teror orang tak dikenal. Bahkan ia sempat ancam dibunuh.
“Kalau ancaman terkait dengan pekerjaan memang banyak, cuman kadang-kadang tidak langsung ke saya melalui orang begitu kan, mau dicelakan, mau dikasih patah tangan, mau dibunuh,” ujar Kundrat Mantolas kepada wartawan di Kupang, Senin, 28 Mei.
Tidak hanya mendapat ancaman bakal dibunuh, putra sulung Kundrat Mantolas yang masih berumur empat (4) tahun sempat diculik orang tak dikenal pada Senin pagi, 28 Mei.
Richad Mantolas, nama putra sulung Kundrat Mantolas diculik di depan rumahnya yang beralamat di Perumahan Budianto Sejahtera Bersama, Blok D, No 38, Jl. Fatudela II, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Kasus penculikan itu bermula saat Richad bersama adik dan asisten rumah tangga (ART) keluar dari rumah. Ketiganya pergi ke sebuah warung yang terletak di samping rumah Kundrat Mantolas untuk berbelanja.
Baca Juga: Putra Kasie Pidsus Kejari TTU Diduga Jadi Korban Penculikan
Saat itu, di depan rumahnya tampak sebuah mobil Avansa berwarna putih sedang parkir. Di dalam mobil itu terdapat dua orang tak dikenal.
Salah satunya mengenakan jaket dan muka ditutupi masker.
Gelagat kedua orang tak dikenal tersebut tampak mencurigakan, sebab beberapa kali mondar mandir ke warung namun tidak membeli apapun.
Sesampai di depan warung, adik Richad malah berlari ke bagian belakang. Sang ART pun mengikutinya dan Richad ditinggal sendirian.
Saat ART dan adiknya kembali, Richad hilang di depan warung dan mobil Avansa tersebut juga sudah tidak ada lagi.
Pihak keluarga yang mengetahui kejadian tersebut pun langsung melaporkannya ke Polisi.
Alhasil, Polres Kupang Kota dan Polda NTT hingga kini berhasil memburu sejumlah pelaku penculikan.
Sementara Richad sendiri ditemukan dalam keadaan sehat oleh Polisi.
Baca Juga: Polisi Berhasil Bekuk Terduga Pelaku Penculikan Anak Kasie Pidsus Kejari TTU
Kasus penculikan tersebut disebut-sebut masih berhubungan dengan pekerjaan Kundrat Mantolas sebagai Kasie Pidsus Kejari TTU.
Meski sempat mendapat musibah, namun Kundrat Mantolas sendiri mengaku tak gentar.
Ia menyatakan akan tetap fokus memeroses kasus dugaan penyalahgunaan Dana Desa Noenasi hingga tuntas.
“Kami semua dalam keadaan baik-baik saja saat ini dan saya pastikan akan terus fokus untuk menuntaskan kasus penyalahgunaan dana desa ini hingga tuntas,” ujar Kundrat Mantolas kepada VoxNtt.com, Rabu, 30 Mei.
Penulis: Adrianus Aba