Kefamenanu,Vox NTT- Proyek penggantian jembatan di Desa Subun Bestobe, Kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU diduga terbengkelai.
Proyek di jalan trans Timor Raya itu dikerjakan oleh PT Zarnita Abadi dengan menggunakan dana dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat senilai Rp 2.955.521.000.
Informasi yang dihimpun VoxNtt.com, terhitung sudah dua bulan terakhir pekerjaannya tidak dilanjutkan.
Terpantau, Kamis (02/08/2018), tampak tidak ada aktivitas apapun di lokasi proyek jembatan tersebut.
Yang ada hanya tumpukan besi beton puluhan batang, baik yang berukuran kecil maupun besar. Selain itu terdapat tumpukan material kerikil serta pasir dan batu.
Pada bagian kanan jembatan yang sudah dibongkar tersebut, terdapat sebuah rumah yang belakangan diketahui sebagai tempat penginapan para pekerja.
Di dalam rumah itu hanya terdapat satu orang pekerja yang mengaku ditugaskan untuk menjaga dan mengamankan material, serta alat-alat proyek.
Anis, nama pekerja itu saat diwawancarai VoxNtt.com membenarkan jika sudah dua bulan tidak ada aktivitas apapun di lokasi proyek.
Namun ia sendiri tidak mengetahui alasan terhentinya pekerjaan.
“Saya juga tidak tahu kenapa berhenti kerja, bilang mau lanjut kerja hanya tidak tahu kapan,” katanya.
Anis menjelaskan, usai jembatan yang lama dibongkar dan dilakukan penggalian bulan Mei lalu, dia dan pekerja lainnya sudah mulai melakukan pengecoran pada bagian dasar.
Namun oleh pengawas proyek, ia dan pekerja lainnya diperintahkan untuk membongkar kembali bagian dasar yang sudah dicor. Sejak itu pekerjaan dihentikan hingga saat ini.
“Waktu itu kami sudah cor bagian dasar tapi pengawas suruh bongkar kembali, pas itu waktu juga excavator (alat berat) punya gigi patah, jadi dari situ kami mulai berhenti kerja sampai sekarang,” ungkap Anis.
Maksimus Mujur selaku kontraktor pelaksana dari PT Zarnita Abadi saat dihubungi VoxNtt.com melalui telepon mengungkapkan, keputusan untuk menghentikan sementara pekerjaan pembangunan jembatan tersebut merupakan perintah dari konsultan pengawas.
Hal tersebut lantaran menurut konsultan pengawas, struktur tanah pada lokasi pembangunan jembatan mengalami perubahan, sehingga pekerjaan dihentikan sementara sambil menunggu desain ulang konstruksi.
“Kendalanya itu karena menurut konsultan pengawas, struktur tanah pada lokasi jembatan itu berubah, sehingga pekerjaan dihentikan sambil menunggu mereka mendesain ulang konstruksi dengan melihat pada struktur tanah itu,” tutur Mujur.
“Kalau untuk material tidak ada masalah, kami tunggu saja kalau sudah selesai desain ulang konstruksi dan bilang mau lanjut kerja ya kami siap saja,” tandasnya.
Sementara itu hingga berita ini diturunkan, pihak satuan pelaksanaan jalan nasional wilayah II Provinsi NTT, PK.Kefamenanu belum berhasil dikonfirmasi.
Penulis: Eman Tabean
Editor: Adrianus Aba