Ruteng, Vox NTT- Aktivitas penggalian batu di samping jalan negara tepatnya di Nte’er, Desa Mata Wae, Kecamatan Satarmese Utara, Kabupaten Manggarai kembali dikeluhkan pengguna jalan.
Mereka mengeluh lantaran aktivitas itu menimbulkan kerawanan bagi keselamatan pengguna jalan.
Betapa tidak, aktivitas penggalian yang dilakukan oleh warga sekitar itu berlangsung di kaki bukit yang berdiri tegak persis di samping jalan.
Apalagi, material batu dan tanah hasil penggalian itu digulingkan ke jalan dari bukit berketinggian puluhan meter. Batu dan tanah tersebut kemudian berserakan di bahu jalan.
Seorang pengendara yang ditemui di lokasi, Jumat (30/8/208), mengaku takut saat melintasi jalan itu.
“Kalau saya lewat di sini selalu ada rasa takut, apalagi kalau lewat malam. Takutnya kan pas kita lewat ada batu jatuh dari atas dan itu kalau kena pasti bahaya sekali,” tuturnya.
Karena itu, dia mendesak pemerintah daerah segera menghentikan penggalian tersebut dan menindak tegas warga yang masih beraktivitas.
Jika tidak, dia khawatir pada gilirannya aktivitas tersebut dapat memicu bencana baik bagi pengguna jalan dan akses jalan Ruteng-Labuan Bajo itu.
“Harapanya pemerintah supaya tutup (aktivitas) ini. Siapapun yang masih berani tangkap saja karena yang rugi kan kita yang jalan ini,” ujarnya.
Selain warga masyarakat, aktivitas di samping jalan negara itu juga mendapat perhatian Anggota DPRD Manggarai, Marsel Ahang.
Ahang yang dimintai pendapatnya melalui WhatsApp, Jumat (31/08/2018), mengatakan aktivitas di lokasi itu sangat berbahaya bagi pengguna jalan sehingga harus segera ditertibkan.
“Saya mendesak Pemkab Manggarai agar masyarakat yg mengali batu di kalamada perlu di tertibkan karena sangat berbahaya. Jika diteruskan mengali batu di sekitar jalan umum bisa membahaya masyarakat yang sedang melintasi jalan tersebut,” tegasnya.
“Harapan saya pemerintah jangan tinggal diam untuk berkordinasi dengan aparat Polres Manggarai untuk segera buat police line lokasi tersebut,” tambahnya.
Kontributor: Ano Parman
Editor: Ardy Abba