Mbay, Vox NTT-Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) memrotes alokasi dana kapitasi dan jaminan persalinan (jampersal) di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Nagekeo.
Bentuk protes sejumlah aktivis GMNI Cabang Nagekeo tersebut ditandai dengan aksi unjuk rasa di Kantor Dinkes, Senin (24/09/2018).
Kabarnya, berdasarkan investigasi GMNI ditemukan, sejak tahun 2010-2014, Puskesmas Danga belum membayar jasa suka rela dan tim medis lainnya.
Ketua GMNI Cabang Nagekeo, Frederikus F. R. Bay dalam Peryataan sikap tertulis yang salinannya diterima VoxNtt.com menyatakan, pihaknya mendesak Dinkes agar segera membayar jasa tenaga medis demi peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Nagekeo.
Frederikus juga mendesak Dinkes untuk segera mempertanggungjawabkan kesalahan penggunaan keuangan Negara kepada penegak hukum.
Tak hanya itu, GMNI juga mendesak Dinkes agar segera mempertanggungjawabkan dan mengembalikan pungutan liar dari pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Untuk diketahui, dana kapitasi adalah besaran pembayaran per bulan yang dibayar kepada fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Pembayaran ini berdasarkan jumlah peserta yang terdaftar tanpa memperhitungkan jenis dan jumlah pelayanan kesehatan yang diberikan.
Sedangkan, Dana Jampersal merupakan dana alokasi khusus nonfisik yang dilaksanakan oleh Dinkes Kabupaten/Kota yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka mendekatkan akses pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA).
Penulis: Arkadius Togo
Editor: Ardy Abba